TEMPO.CO, Kupang - General Manager PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur, Richard Safkaur, mengatakan telah menempuh sejumlah kebijakan agar seluruh wilayah di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang tetap diterangi listrik pada malam pergantian tahun 2012 ke 2013.
Menurut Richard, selama ini setiap hari PLN harus melakukan pemadaman bergilir di setiap wilayah di di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Pemadaman bergilir dimulai pukul 18.00 WITA bersamaan dengan masuknya beban puncak.
Richard menjelaskan beban puncak di dua daerah itu terjadi pukul 18.00 hingga 22.00 WITA. Selama beban puncak kebutuhan listrik mencapai 49,10 megawatt (MW), sedangkan kemampuan pasokan listrik 43,85 MW. “Pada beban puncak tersebut terjadi kekurangan pasokan 5,25 megawatt,” katanya kepada wartawan, Minggu, 30 Desember 2012.
Untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik pada malam pergantian tahun, kata Richard, PT PLN akan mengurangi pasokan listrik ke PT Semen Kupang dari 6 MW menjadi 3 MW. “Pengurangan itu sudah disetujui manajemen PT Semen Kupang,” ujar Richard.
Kendati demikian kebutuhan pada beban puncak di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang masih kekurangan 2,25 MW. Untuk mengatasinya sudah didatangkan dua pembangkit, masing-masing dengan kapasitas 4 MW. Maka pasokan listrik pada malam pergantian tahun untuk seluruh wilayah di dua daerah itu teratasi.
Richard juga memaparkan bahwa pasokan listrik untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, bahkan seluruh daerah NTT di Pulau Timor bisa teratasi jika Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok bisa dioperasikan.
Menurut Richard, PLTU Bolok dengan kapasitas 2 x 16,5 MW yang akan terkonekasi dengan PLTU Atapupu seharusnya sudah bisa beroperasi Desember 2012. Namun masih terkendala pasokan batu bara sebagai sumber energinya. Kapal tongkang pengangkut batu bara belum bisa merapat ke pelabuhan di dekat PLTU Bolok karena terhalang budi daya mutiara milik PT Timor Otzuki Mutiara.
YOHANES SEO