TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum dari Fraksi Gerakan Indonesia Raya, Martin Hutabarat, tak percaya gagasan penjara khusus koruptor bakal mendatangkan efek jera. Gagasan ini, kata dia, akan terhambat oleh lemahnya sistem pengawasan dan mental petugas lembaga pemasyarakatan.
"Percayalah, dalam prakteknya, gagasan efek jera tak akan pernah berhasil," kata Martin saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 Desember 2012.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerindra ini, pemindahaan narapidana korupsi ke penjara khusus yang direncanakan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, justru berpotensi memanjakan para koruptor. Posisi LP Sukamiskin yang terasing bisa memberi kenyamanan bagi para koruptor.
Martin menyatakan, dia menghargai niat baik Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk memberi efek jera yang lebih besar bagi koruptor. Namun, ide ini harus didahului dengan perbaikan manajemen pengelolaan dan pengawasan di LP. Kapasitas dan integritas para penjaga LP pun harus lebih ditingkatkan.
Ia mengatakan, rangkaian inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indyarana, ke beberapa penjara tak cukup untuk memastikan pengawasan di penjara khusus koruptor tak akan maksimal. "Harus diakui bahwa petugas LP sangat rentan di lapangan dalam menghadapi para koruptor yang memiliki uang banyak."
IRA GUSLINA SUFA