TEMPO.CO, Kediri - Tri Kurniawati, ibu yang meracuni dua anak balitanya di Kediri, dinyatakan mengalami depresi berat akibat tekanan ekonomi. Hal itu diketahui dari pemeriksaan kejiwaan oleh dr Rony Subagio SpKj di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri hari ini. "Dia depresi berat," kata dr Rony seusai pemeriksaan, Kamis 27 Desember 2012.
Kemiskinan membuat Tri, ibu dua anak dan istri pedagang asongan ini bunuh diri Minggu 23 Desember 2012 di rumah kontrakannya di Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kediri. Sebelum bunuh diri, perempuan 30 tahun itu juga berusaha membunuh dua anaknya, Pandu Setiawan, 4,5 tahun, dan Mira Ivana, 3,5 tahun. Keduanya dicekoki susu yang dicampur racun tikus yang ditenggaknya. Beruntung, suami Tri, Roni Setiawan, mengetahui perbuatan itu meski ketiganya telanjur meminumnya.
Melalui 500 pertanyaan, Tri diketahui mengalami guncangan psikis sejak tiga bulan terakhir. Dia tak bisa diajak berkomunikasi oleh suaminya, Roni Setiawan. Karena itu Roni tak mengetahui bahwa istrinya merencanakan perbuatan itu. Selama ini keluarga itu memang didera kemiskinan hebat.
Tes kejiwaan dilakukan untuk mengetahui apakah Tri bakal diproses hukum. "Kami belum memutuskan. Banyak aspek yang harus ditinjau," kata dr. Rony.
Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Ratno Kuncoro mengatakan tidak ingin gegabah menetapkan pasal pembunuhan berencana terhadap Tri. Proses hukum juga harus memperhitungkan kondisi psiko-sosial pelaku. "Kita tunggu saja rekomendasi dokter jiwa."
Saat ini kondisi Tri dan anak-anaknya, Pandu dan Mira, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran juga berangsur membaik. Pandu telah diperbolehkan pulang dan tinggal di rumah kerabatnya untuk menghilangkan trauma. Sedangkan adiknya masih dirawat di rumah sakit karena masih demam.
HARI TRI WASONO