TEMPO.CO, Kupang - Sepanjang 2012 ini, Kantor Imigrasi Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap 307 imigran gelap. Mereka ditangkap ketika hendak berlayar ke Australia.
"Mereka berasal dari berbagai negara," kata Kepala Imigrasi Kupang, Silvester Sililaba, kepada Tempo, Kamis, 27 Desember 2012.
Negara asal imigran gelap yang tertangkap adalah Myanmar, Afganistan, Pakistan, Mesir, India, Kuwait, Sri Lanka, Irak, dan lainnya. Menurut Sililaba, sebagian besar imigran gelap berasal dari Myanmar, yakni 124 orang, diikuti Iran dan Irak masing-masing 50 orang dan Afganistan sebanyak 47 orang. Mereka membayar ratusan juta kepada para mafia imigran gelap untuk diseberangkan ke Australia.
Imigran gelap terbanyak diamankan di Kota Kupang, selanjutnya, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Sumba Barat, Sumba Timur, Sabu Raijua, dan Belu. "Seluruh imigran itu diamankan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang," katanya.
NTT, kata Sililaba, menjadi daerah transit bagi imigran gelap yang hendak mencari suaka ke Australia karena lokasinya yang dekat dengan Negeri Kanguru itu. Selain NTT, imigran juga sering berlayar dari pesisir selatan Jawa.
Pada 12 Desember 2012, Imigrasi NTT mengamankan 75 imigran gelap asal Myanmar di Pulau Ndana, Rote Ndao. Perahu yang mereka tumpangi menuju Australia dihantam gelombang hingga pecah, sehingga mereka terdampar.
YOHANES SEO