Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penduduk Tolak Pembangunan Dam di Lereng Merapi

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sejumlah warga melintasi Dam Sabo Bronggang setelah penyurutan aliran lahar dingin di Sungai Gendol,  Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Minggu (1/1). FOTO ANTARA/Wahyu Putro A
Sejumlah warga melintasi Dam Sabo Bronggang setelah penyurutan aliran lahar dingin di Sungai Gendol, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Minggu (1/1). FOTO ANTARA/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Cek dam Sabo di hulu sungai-sungai lereng Merapi ditolak penduduk setempat. Sebab, adanya Sabo itu justru mengkhawatirkan warga dan mengancam perkampungan di sekitar sungai. Seperti Sabo di Kali Gendol, Kali Opak, Kali Bebeng, Kali Kuning dan Kali Krasak. "Pada erupsi 2010, dam Sabo itulah yang menyebabkan perkampungan terlanda lahar  panas dan banjir lahar dingin," kata Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman saat ditemui di lereng Merapi, Jumat 21 Desember 2012.

Sebab, saat material vulkanik sudah memenuhi Sabo, maka luncuran lahar panas dan banjir lahar dingin justru ke perkampungan yang dekat dengan sungai. Terutama di Kali Gendol yang menyebabkan lebih dari 200 warga tewas tersabu awan panas pada 5 November 2010. 

Di hulu Kali Gendol yang masuk wilayah Kepuharjo ada  delapan cek dam Sabo di Kali Gendol. Yaitu  di Dusun Manggong ada dua Sabo,  di Dusun Kepuh ada satu Sabo, di Batur ada satu Sabo, di  Kopeng ada satu Sabo dan di Dusun  Jambu ada satu Sabo.  Sedangkan dua lainnya berada di aliran Kali  Opak. Yaitu di Dusun Kulon Kopeng dan Pagerjurang. "Semua dam Sabo itu rusak akibat erupsi 2010," kata dia. 

Ia menyatakan, lebih baik sungai-sungai yang berhulu di Merapi terutama di bagian hulu tidak diberi dam Sabo. Tetapi dibuat cerukan-cerukan supaya terisi oleh material yang masih menumpuk di hulu sungai. 

Menurut Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan  fungsi cek dam Sabo untuk menampung sementara material lahar dan mengarahkan aliran lahar ketika sungai penuh. "Selain untuk menahan laju lahar juga difungsikan untuk jembatan" kata dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengakui, pada erupsi Merapi 2010 dilanjutkan banjir lahar dingin, dam-dam yang berada di hulu sungai lereng Merapi tidak mampu menampung material. Namun, saat ini masyarakat tidak perlu khawatir karena daya tampung sungai untuk lahar dinilai sudah memadai. 

Menurut  Kepala Dinas Sumber Daya Alam Energi dan Mineral Sleman, Widi Sutikno  sejak tahun 2011 pihaknya sudah memperbaiki  13 cek dam Sabo yang berada di Kali Gendol satu Sabo, di Kali Kuning tujuh Sabo, di Kali Boyong empat Sabo di Kali Krasak satu Sabo. "Perbaikan akan dilakukan lagi mulai 2013 diutamakan di sungai-sungai besar," kata dia. 

MUH SYAIFULLAH 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

4 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

19 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

20 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

29 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

45 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

45 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

48 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

54 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

58 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

12 Februari 2024

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam