TEMPO.CO, Sumenep - Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Timur, Sirmaji, mengatakan partainya belum menentukan sikap ihwal siapa yang akan didukung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. "Kami masih wait and see," katanya, di sela-sela acara Kongres Kebudayaan Madura II di Kabupaten Sumenep, Jumat, 21 Desember 2012.
Meski sudah banyak nama yang bermunculan, seperti Soekarwo dan Khofifah Indar Parawangsa, Sirmaji menegaskan tidak ingin gegabah dalam menentukan pilihan.
Menurut Sirmaji, PDI Perjuangan akan terus mengikuti perkembangan politik yang terjadi mengenai pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang digelar pada Agustus 2013. “Pelaksaan pilgub masih lama. Masih banyak waktu bagi kami untuk menyeleksi kandidat yang layak dijagokan," ujarnya.
Sirmaji juga menjelaskan bahwa PDI Perjuangan tidak akan memaksakan kadernya untuk dicalonkan jika tidak diinginkan oleh masyarakat Jawa Timur. Sebaliknya, PDI Perjuangan akan mendukung calon atau tokoh yang paling banyak diinginkan masyarakat, termasuk massa akar rumput PDI Perjuangan.
"Kalau kader sendiri tidak disukai masyarakat, pasti tidak kami calonkan. Kalaupun ada kader yang dicalonkan, tidak harus menjadi gubernur. Wakil gubernur juga boleh, simple saja," ucap Sirmaji pula.
Sirmaji mengatakan bahwa calon yang akan diusung PDI Perjuangan ditentukan Januari 2013 mendatang. "Mudah-mudahan Januari mendatang sudah ada pilihan," tuturnya.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, yang juga hadir dalam acara tersebut, justru bersikap lebih optimistis. Menurut Hasto, tidak hanya pada Pilgub Jawa Barat PDI Perjuangan bertekad memenangkan jagonya. Dalam Pilgub Jawa Timur pun jago PDI Perjuangan harus menang.
Jawa Timur, seperti halnya Jawa Barat, kata Hasto, sudah ditetapkan oleh PDI Perjuangan sebagai zona wajib menang dalam pilkada. Itu sebabnya PDI Perjuangan belum terlalu serius memikirkan calon presiden, karena lebih memfokuskan diri memenangkan jagonya dalam pilkada.
Bagi PDI Perjuangan, kata Hasto pula, memenani banyak pemilihan kepala daerah diyakininya bisa memuluskan langkah PDI Perjuangan untuk memenangi Pemilu 2014. ”Jawa Timur merupakan wilayah yang dianggap bisa menentukan arah politik 2014, termasuk mengantarkan kader PDI Perjuangan menjadi presiden," kata Hasto, memaparkan strategi partainya.
MUSTHOFA BISRI