TEMPO.CO , Jakarta--Kakak-adik itu turun dari mobil Land Cruiser hitam. Andi Rizal Mallarangeng mengenakan kaus, celana jins, dan sandal Crocs. Adiknya, Andi Zulkarnain Mallarangeng, memakai polo shirt oranye dan jins belel. Mitsubishi Pagero putih mengiringi di belakang mobil itu. "Apa kabar, komandan?" ujar Zulkarnain, yang akrab dipanggil Choel, kepada Tempo, yang menunggu keduanya di Freedom Institute, Jalan Proklamasi 41, tempat mereka berkantor, Selasa pekan lalu.
Majalah Tempo edisi Senin 16 Desember 2012 mengulas tentang kiprah Mallarangeng bersaudara. Di tempat sama, lima hari sebelumnya, Choel bermuram durja. Matanya berkaca-kaca ketika memberi pernyataan pers tentang pencegahannya ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dia dilarang meninggalkan Tanah Air, bersamaan dengan penetapan kakaknya, Andi Alifian Mallarangeng, sebagai tersangka dalam perkara korupsi proyek pusat pendidikan olahraga Hambalang.
Choel besar dengan nama Andi Zulkarnain Anwar. Lahir pada 22 Agustus 1966 di Parepare, Sulawesi Selatan, ia tumbuh terpisah dengan dua kakaknya, Andi Alifian dan Rizal. Pada saat berumur dua pekan, dia diadopsi Andi Sugira, adik ayahnya yang bersuamikan seorang dokter terkenal di Makassar, Muhammad Nazaruddin Anwar.
Rizal masih ingat, bersama Andi Alifian, ia mengantarkan sang adik ke Makassar. Hingga sekolah menengah pertama, Choel mengenal dua kakaknya itu sebagai saudara sepupu. "Baru ketika tamat SMP, dia tahu kami kakak kandungnya," kata Rizal. Belakangan, Choel mengganti nama belakangnya menjadi Mallarangeng. Bagaimana kiprah Choel selanjutnya? Simak laporan Majalah Tempo.
SETRI YASRA, PARLIZA HENDRAWAN
Baca juga:
Ruhut: Demokrat Takut Anas Tersangka Korupsi
Foto-foto Andi Mallarangeng Mundur
Rebutan Kursi Panas Pengganti Andi