TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Forum Studi Pegawai Negeri Sipil, Kabupaten Garut, Sutarman, mengatakan skandal Bupati Aceng M Fikri mengakibatkan roda pemerintahan daerah itu terhambat.
Evaluasi kinerja di lingkungan pemerintah Garut yang biasa digelar setiap hari Senin tak dilaksanakan. Padahal kegiatan ini merupakan upaya kepala daerah mengontrol setiap kegiatan dinas di lingkungan pemerintah Kabupaten Garut.
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Garut ini juga mengatakan, pamor dan wibawa Bupati Aceng di mata bawahannya mulai pudar. Kasus penikahan singkatnya dengan Fani Octora, 18 tahun, menjadi cemoohan para pegawai.
Di sela-sela kerja dan istirahat, masalah Bupati selalu menjadi pergunjingan hangat para pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Garut. “Kami malu punya atasan seperti dia, kok sampai sebegitunya,” ujar Siksa, 32 tahun, seorang pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. “Saya jadi malu kalau mengaku dari Garut saat di luar kota.”
Semenjak skandal Bupati Aceng mencuat, gelombak unjuk rasa terus terjadi selama dua pekan terkahir ini. Pengunjuk rasa ini berasal dari kalangan mahasiswa, LSM dan aktivis perempuan. Merka menuntut Bupati Aceng mundur dari jabatannya.
SIGIT ZULMUNIR
Baca juga
Bupati Aceng Alumni Lemhannas, Apa Sanksinya?
Skandal Bupati Aceng Ditiru Anggota DPRD Tasikmalaya
Alasan Eggy Sudjana Bela Aceng Fikri