TEMPO.CO, Nusa Dua - Forum internasional pemuda, Global Youth Forum, di Nusa Dua Convention Center, Bali ditutup dengan tujuh rekomendasi, Kamis, 6 Desember 2012. Hasil dari konferensi pemuda internsional ini akan menjadi agenda pembangunan PBB untuk pemuda pada 2015.
Para pemuda di seluruh dunia merekomendasikan adanya akses universal terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Mereka juga merekomendasikan kesetaraan gender dan meminta adanya kebijakan yang menjamin tidak adanya kekerasan gender.
Global Youth Forum digelar dengan dukungan UNFPA (United Nations Population Fund). Hasil dari konferensi pemuda internsional ini akan menjadi agenda pembangunan PBB untuk pemuda. Direktur Eksekutif UNFPA, Babatunde Osotimehin, mengatakan PBB memiliki kepedulian terhadap beragam persoalan pemuda yang menghuni 43 persen bumi ini. "Kami memberi ruang agar pemuda bisa berekspresi," kata Babatunde.
Global Youth Forum menjaring peserta melalui internet dan sosial media. Setelah melalui proses administrasi dan seleksi, ada sekitar 900 orang yang menyatakan hadir dan 2.000 orang terdaftar untuk melihat forum dari jarak jauh. Forum ini akan membahas kesehatan, pendidikan, pekerjaan, keluarga, serta partisipasi pemuda dalam masyarakat. Rekomendasi forum ini akan membahas agenda pembangunan PBB setelah tahun 2015.
Acara penutupan forum remaja dimeriahkan oleh penampilan penyanyi Agnes Monica plus produser dan penyanyi internasional Timbaland.
Berikut rekomendasi Global Youth Forum:
1. Menyediakan, mengawasi, dan mengevaluasi akses universal terhadap paket layanan kesehatan dasar yang ramah remaja (termasuk perawatan kesehatan mental, seksual, dan layanan kesehatan reproduksi) yang berkualitas tinggi, terintegrasi, adil, menyeluruh, dan terjangkau.
2. Memastikan akses universal terhadap pendidikan menyeluruh yang berkualitas dan gratis dalam setiap jenjang, dan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mencapainya.
3. Menghapuskan praktik tradisional berbahaya, seperti sunat paksaan, pernikahan dini dan pernikahan paksa, kekerasan berbasis-gender, dan kekerasan terhadap perempuan.
4. Menjamin adanya lingkungan yang bebas dari kekerasan psikologis, fisik, maupun seksual, termasuk kekerasan berbasis gender dan pengencetan (bullying) di rumah, sekolah, tempat kerja, dan komunitas.
5. Mengembangkan dan memperkuat kemitraan dengan banyak pemangku kepentingan untuk mengumpulkan, menganalisis, menggunakan, dan menyebarkan data kuantitatif dan kualitatif tentang pemuda yang andal untuk mendukung kebijakan dan program nasional kesehatan pemuda.
6. Memprioritaskan terciptanya lapangan kerja dan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan investasi, bersama dengan swasta, dalam program yang membina kewirausahaan kaum muda dan pelatihan kerja, termasuk kerja magang yang dibayar.
7. Memastikan adanya akses setara dan adil terhadap pekerjaan layak, bebas dari diskriminasi, menghormati keanekaragaman, dan mempromosikan pembangunan manusia untuk kaum muda, khususnya perempuan muda dengan anak dan kelompok termarginalkan lainnya.
YANDI