TEMPO.CO, Banyuwangi - Pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Banyuwangi selama bulan Desember 2012 diwajibkan memakai pakaian batik khas daerah tersebut, yakni motif gajah uling. Selain itu, mereka diwajibkan menggunakan ikat kepala atau udeng yang juga berbahan batik serupa.
Berdasarkan pantauan Tempo, hari ini, Senin, 3 Desember 2012, merupakan hari pertama penggunaan pakaian batik serta udeng. Seluruh pegawai, para guru, termasuk Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengenakannya. Tampak semarak karena pakaian batik dan udeng terdiri dari beraneka warna.
Azwar Anas mengatakan bahwa kebijakan memakai batik dan udeng bagi 14 ribu pegawai negeri tersebut berkaitan dengan perayaan Hari Jadi ke-241 Kabupaten Banyuwangi yang diperingati setiap tanggal 18 Desember.
Menurut Azwar Anas, kewajiban mengenakan pakaian batik merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya Banyuwangi serta menumbuhkan ekonomi daerah. "Penjual batik akan laris kalau setiap pegawai negeri minimal membeli dua batik," katanya.
Selain pegawai negeri, bupati juga meminta seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan pegawai perusahaan swasta, termasuk kalangan perbankan, mengenakan pakaian batik selama bulan Desember. Dengan demikian batik gajah uling bisa lebih populer.
Pada Desember tahun depan, selain berbatik, seluruh pegawai negeri diwajibkan memakai bahasa khas Banyuwangi, yakni bahasa Using. "Pelestarian budaya Banyuwangi kami lakukan secara bertahap,” ujar Azwar Anas.
IKA NINGTYAS