TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Boediono memastikan siswa sekolah dasar, secara bertahap, akan menggunakan kurikulum baru pada tahun ajaran 2013 mendatang. Hasil terakhir tim perumus sudah selesai dan kini naskah awal (draf) kurikulum sedang diuji publik.
Boediono menekankan bahwa kurikulum baru ini akan lebih fokus kepada pembentukan soft skill para siswa. “Intinya keseimbangan antara kemampuan akademis teknis dan pembentukan sikap. Kami pakai istilah hard skill dan soft skill,” kata Boediono, dalam wawancara khusus dengan Tempo, Kamis, 22 November 2012 lalu. Soft skill yang akan dibentuk meliputi kemampuan berkomunikasi, toleransi, dan kemampuan untuk kerja dalam tim.
Selain itu, Boediono menenangkan para orangtua murid yang khawatir dengan dihilangkannya sejumlah mata pelajaran seperti Bahasa Inggris dan Sains/Biologi. “Bukan menghapuskan Bahasa Inggris, tapi kan memang sekarang tidak wajib, tapi ada SD yang memberikan dan itu tidak dilarang,” katanya. Jika ada sekolah yang tetap ingin memberikan pelajaran Bahasa Inggris, itu pun tidak dilarang. “Sebenarnya ini semacam kurikulum minimal yang harus dipenuhi sekolah. Kalau mau di atas itu ya silakan,” kata Boediono.
Peleburan sejumlah mata pelajaran, kata dia, juga penting agar materi pendidikan tidak terkotak-kotak menjadi cabang ilmu tersendiri. “Sebaiknya diceritakan dalam satu tema, dan saya setuju sekali,” katanya.
ADEK MEDIA ROZA
Berita Terpopuler:
Jokowi: Saya Selesai, MRT Selesai
Akbar: Duet Mega-Kalla Bisa Ancam Ical
Hina Gus Dur, Sutan Bhatoegana Dimarahi Mahasiswa
Akbar: Pendukung Jusuf Kalla Telah Gerilya
Soal Tendangan Bebas Indahnya, Ini Jawaban Andik