Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asosiasi DPRD Dorong Gubernur Cukup Dipilih Dewan

image-gnews
TEMPO/Arif Fadillah
TEMPO/Arif Fadillah
Iklan

TEMPO.CO,Surabaya - Asosiasi Dewan Perwakilan rakyat Daerah Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) menggulirkan wacana pemilihan gubernur tak lagi dilakukan secara langsung, cukup dilakukan oleh DPRD. Hal ini merupakan salah satu topik terhangat yang dibicarakan dalam Rapat Kerja Nasional ADPSI di Hotel Shangri-La Surabaya, Jumat, pekan lalu.

"Topik besar (dalam rakernas) pemilu kepala daerah. Kami banyak dapat banyak masukan," kata Ketua ADPSI, Ferial Sofyan, kepada Tempo. Menurut Ferrial, masih terjadi pro dan kontra di kalangan anggota ADPSI. Mereka yang menolaknya tak mau semangat demokratisasi yang sudah berjalan malah mundur.

Ferial mengatakan, kalaupun gubernur dipilih DPRD, tidak berarti akan memundurkan proses demokratisasi ysng sudah terbentuk. Menurut Ketua DPRD DKI Jakarta ini, pembahasan di anggota ADPSI sendiri masih alot. "Kelihatannya masih cukup alot untuk menentukan rekomendasi," katanya.

Masing-masing daerah, kata dia, memiliki pendapat yang berbeda-beda. Untuk itulah sejumlah ahli didatangkan untuk memberikan masukan ihwal ini. Antara lain Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djuharyansah, Ketua Komisi II DPR RI Agun Gunanjar Sudarsa, serta guru besar Universitas Airlangga Hotma Siahaan. "Mereka banyak memberi masukan," katanya.

Menurutnya, pemilihan gubernur secara langsung dan melalui lembaga perwakilan rakyat ada plus dan minusnya masing-masing. "Dipilih DPRD ada plus-minusnya. Dipilih rakyat secara langsung pun, ada plus-minusnya. Ini yang sedang kami timbang-timbang," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait dengan desakan pemilihan gubernur dilakukan DPRD, kata Ferrial, pihaknya sudah membuat opsi-opsi. Asosiasi merekomendasikan masing-masing Dewan membahasnya lebih lanjut di daerahnya. “Persoalan ini harus dibawa dulu ke daerah, dibicarakan dengan fraksi-fraksi, baru kemudian dibuat rekomendasi," katanya.

Jadi, rekomendasi tidak bisa serta merta diputuskan. "Belum ada rekomendasi," katanya. ADPSI ini, kata dia, sangat demokratis. "Jakarta berpendapat A, Bali berpendapat B. Daerah punya pendapatnya masing-masing," kata Ferrial yang masih merahasiakan substansi pendapat beberapa daerah itu. Karena itu, kata dia, masih ada pertemuan lagi pada 6 Desember 2012. "Akan kami tanda tangani rekomendasinya dan kami serahkan kepada menteri," katanya.

Ferrial juga menegaskan, pihaknya harus mengakomodasi keinginan fraksi. "Isinya fraksi di di setiap wilayah berbeda-beda." katanya. Dia mencontohkan, di DPRD NTT mayoritas adalah Golongan Karya, DPRD Jawa Timur mayoritas Demokrat, dan di DPRD Bali mayoritas PDI Perjuangan.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

1 Juli 2022

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

PT Moya, BP Batam dan kontraktor akan memasang pengairan dalam waktu satu pekan.


Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

16 Februari 2022

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menerima pengurus ADKASI, di Jakarta, Selasa (15/2/22).
Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

Alasan dibutuhkan perundangan khusus karena DPRD Kabupaten tidak bisa menolak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati.


Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

3 November 2021

Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

Asosiasi Nelayan menyatakan keberatan terhadap PNBP sektor perikanan setelah diterbitkannya PP 85/2021.


DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

31 Oktober 2021

Apresiasi Lomba Mural, DPR Dukung Polri Jamin Kebebasan Berekspresi
DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

Lomba mural menjadi sinyal dari Kapolri yang ingin membawa Polri menuju institusi yang berasal dari masyarakat dan bekerja untuk masyarakat.


DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

27 Oktober 2021

Ketua DPR RI Puan Maharani
DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

DPR terus berupaya menyampaikan informasi pada setiap kegiatan baik yang sudah maupun sedang berjalan melalui teknologi informasi.


Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

25 Oktober 2021

Anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti
Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

Evaluasi atas kebijakan tes PCR untuk penerbangan merupakan bentuk dukungan untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan di tanah air.


DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

27 Februari 2018

Dua pimpinan DPRD DKI mengembalikan dokumen raperda reklamasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sela-sela acara peluncuran program OK-Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

Rendahnya serapan APBD pemerintah Gubernur Anies Baswedan dikritik Wakil Ketua DPRD Jakarta.


Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghadiri diskusi bertajuk Panglima di Era Politik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, 9 Desember 2017. Dewi Nurita/Tempo
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.


Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur Sumatera Utara yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi (tengah) menerima ucapan selamat dari kader PKS seusai menerima dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.


Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri) dan Musa Rajeckshah (kanan) saat menghadiri acara Konsolidasi pasangan Calon Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 4 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.