Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perempuan Kerap Jadi Senjata Perang

image-gnews
TEMPO/Machfoed Gembong
TEMPO/Machfoed Gembong
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kondisi perang, perempuan selalu menjadi korban pemerkosaan tentara atau warga sipil bersenjata. Tak hanya itu, mereka juga kerap menjadi obyek pendudukan militer.

Contohnya saja selama Perang Dunia II. Ratusan rumah bordil didirikan di Jepang. Tujuannya untuk memuaskan hasrat seksual tentara. Bahkan, pada saat Jepang menduduki Indonesia, ribuan perempuan pribumi diculik. "Mereka dipaksa menjadi jugun ianfu," tulis Koran Tempo, Ahad, 24 November 2012.

Kasus perempuan menjadi korban perang lainnya terjadi saat Nazi membuat kamp untuk orang-orang Yahudi. Di sana, tahanan Yahudi pria berhak menyalurkan hasrat seksualnya terhadap tahanan Yahudi perempuan. Tak hanya itu, tahanan wanita juga dipaksa melayani kebutuhan seksual tentara Nazi.

Pada Perang Bosnia, pemerkosaan pun digunakan sebagai senjata perang. Kala itu, pasukan Serbia menggunakan pemerkosaan sebagai kejahatan perang yang tersistematisasi. Mereka sengaja menargetkan perempuan dan anak perempuan dari etnis Bosnia. Tujuannya guna merusak fisik serta menimbulkan trauma.

"Diperkirakan sebanyak 50-60 ribu perempuan diperkosa selama Perang Bosnia," tulis Koran Tempo.

Pada 1998, Pengadilan Pidana Internasional untuk Rwanda mengakui pemerkosaan sebagai kejahatan perang. Ketua hakim Navanethem Pillay mengatakan, dari dulu, pemerkosaan dianggap sebagai rampasan perang. Namun sekarang akan dianggap sebagai kejahatan perang.

“Kami ingin mengirim pesan yang kuat bahwa pemerkosaan bukan lagi piala yang diperebutkan dalam sebuah perang,” kata Pillay.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Wakil Ketua Komnas Perempuan, Masruchah, kekerasan terhadap perempuan tak melulu dalam bentuk pemerkosaan atau seksual. Tapi bisa juga secara psikologi serta fisik. Dan pelakunya bisa individu atau komunitas, seperti kelompok, organisasi, maupun lembaga negara.

Di Indonesia sendiri, dalam setahun, jumlah kekerasan terhadap perempuan bisa mencapai ratusan ribu kasus. Misalnya saja pada 2011, perkara kekerasan pada perempuan mencapai 119.107. Dari jumlah itu, 96 persennya merupakan kekerasan domestik.

"Artinya, si pelaku adalah orang terdekat korban," kata Masruchah. (Baca juga: Kasus Kekerasan Perempuan Indonesia Capai 119 Ribu)

KORAN TEMPO | CORNILA DESYANA

Berita lain:
Apa Akar Kekerasan terhadap Perempuan?

Kasus Kekerasan Perempuan Indonesia Capai 119 Ribu

Narapidana Korupsi Tewas di Lapas Kupang

Hari Anti-Kekerasan Perempuan Berawal di Dominika

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

50 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.


Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

51 hari lalu

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara


KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.


Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Jonathan Majors berperan sebagai Kang The Conqueror di Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Foto: Instagram/@marvelstudios
Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.


Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Seorang demonstran yang mengenakan masker oranye, melambangkan pemisahan gereja dan negara saat aksi protes menentang kekerasan terhadap perempuan di peringatan 5 tahun gerakan
Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.


Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Pramugari Kereta Api Indonesia membawa poster saat melakukan kampanye pencegahan dan pelaporan tindakan pelecehan seksual di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 29 Juni 2022. PT KAI wilayah Daop 1 bersama dengan Komnas Perempuan mengkampanyekan antisipasi pelecehan seksual guna mengajak masyarakat untuk berani mencegah jika melihat tindakan pelecehan seksual serta berani melaporkan ketika mengalami hal tersebut di transportasi umum, khususnya di kereta api. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.


Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Petugas KAI Commuter memperlihatkan poster sosialisasi anti pelecehan seksual kepada penumpang di Stasiun BNI City, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2022. Commuter bersama Komnas Perempuan, Asosiasi LBH Apik dan Komunitas Pelestari Budaya Indonesia melakukan pembagian bunga mawar serta sembari memberikan sosialisasi anti pelecehan seksual dalam rangka memperingati Hari Ibu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.


Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Ilustrasi kekerasan terhadap wanita. Shutterstock
Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.


Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Hans Schwabl, mengecat topeng kayu Perchten atau Krampus hasil buatannya di Inzell, Jerman, 27 November 2014. Perchten berarti sosok dewi dalam kepercayaan paganisme di masyarakat wilayah pegunungan Alpen. (AP Photo)
Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine


Tidak Melulu Kekerasan Fisik, Ini 4 Jenis KDRT Menurut Komnas Perempuan

12 Januari 2023

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Tidak Melulu Kekerasan Fisik, Ini 4 Jenis KDRT Menurut Komnas Perempuan

Tak hanya kekerasan fisik, KDRT juga dapat menyerang psikis hingga ketergantungan korban terhadap pelaku.