TEMPO.CO, Bandung - Sedikitnya 1.000 perahu menyusuri Waduk Cirata yang meliputi tiga kecamatan di tiga Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, dan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu 24 November 2012. Keseribu perahu dengan peserta sekitar 3000 orang ini menyapu bersih waduk dan bantaran daerah aliran Sungai Citarum di kawasan itu dari cemaran sampah dan gulma air eceng gondok.
Manajer Hubungan Masyarakat PT Pembangkitan Jawa-Bali, Devi Rahmawati, mengatakan kegiatan ini bertajuk "Sapu Bersih Waduk Cirata" dan dilangsungkan dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-67 dan tiga windu Waduk Cirata. Kegiatan dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Ribuan peserta dan perahu mereka bergerak serentak dari empat titik, yakni Bendungan Cirata dan Gandasoli (Bandung Barat), Tegal Datar (Purwakarta), dan Janggari (Cianjur).
"Para pejabat berangkat bersama unsur masyarakat dari Bendungan Cirata dengan sekitar 70 perahu. Sesuai jadwal, gerakan sapu bersih ini akan berlangsung selama 2 jam atau sampai pukul 13.00," ujarnya, di Bendungan Cirata, Sabtu 24 November 2012. "Gerakan ini untuk menggugah masyarakat perduli pelestarian Waduk Cirata untuk mendukung ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat."
Acara ini antara lain dihadiri Pembina Masyarakat Cinta Citarum Kuntoro Mangkusubroto, Direktur Utama PT PJB Susanto Purnomo, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, para perwakilan Muspida Jawa Barat, serta masyarakat setempat.
Dari rilis pers yang disebarkan Humas PT Pembangkitan, selain sampah, ada empat masalah waduk Cirata. Pertama adalah rusaknya kondisi DAS Citarum dari hulu sampai hilir, pemanfaatan lahan surutan oleh petani lokal, dan usaha perkembangan usaha keramba jaring apung melebihi kapasitas. Juga tingginya sedimentasi serta alih fungsi lahan konservasi menjadi lahan budi daya tak ramah lingkungan.
Waduk Cirata memiliki kapasitas tampungan air 2 miliar m3. Waduk yang dikelola PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) ini terbesar di Asia Tenggara. Kontribusi melalui PLTA Cirata 1.00x MW terhadap pasokan listrik Jawa Bali sebesar 1.061 GWh per tahun. Kontribusi lainnya antara lain memasok penyediaan air minum untuk wilayah Jabar dan DKI Jakarta.
ERICK P. HARDI