TEMPO.CO, Soreang - Pencarian dua korban longsor yang terjadi semalam di Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, masih dilakukan hingga pagi ini, Senin, 19 November 2012. Sejak peristiwa terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, pencarian sudah berlangsung hampir 12 jam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat Sigit Udjwalaprana mengatakan, kedua korban adalah seorang ibu, yaitu Rostini, 30 tahun, dan putrinya, Siti, 9 tahun. Penggalian pagi ini dilakukan dengan menggunakan dengan menggunakan satu unit escavator dan satu unit beckhoe.
"Untuk sementara ini, berdasarkan korban selamat, jumlah korban tertimbun longsor sebanyak dua orang," ujar Sigit di lokasi kejadian, Senin, 19 November 2012. Untuk memudahkan pencarian, polisi menutup penggalan Jalan Raya Soreang- Ciwidey sepanjang 100 meter.
Alat berat untuk evakuasi korban juga ditambah satu alat sehingga menjadi tiga alat berat. "Kami usahakan kedua korban bisa ditemukan hari ini. Jalur Soreang-Ciwidey juga kami upayakan bisa terbuka lagi hari ini," kata Sigit.
Ia menduga longsor terjadi akibat kegiatan ilegal penggalian pasir di puncak tebing yang juga gundul. "Ketika curah hujan begitu tinggi kemarin terjadilah longsor," katanya.
Baca Juga:
Pantauan Tempo, tebing yang longsor mempunyai tinggi sekitar 30 meter dari jalan raya. Material longsoran jatuh menimpa rumah semipermanen dan tempat tambal ban serta sebuah gerai penjual pulsa seluler yang terletak di seberang tebing yang longsor.
Saat longsor terjadi, salah satu rumah yang tertimbun dihuni Rostini dan dua anaknya. Namun, tak seperti ibu dan adiknya, Rosianwar berhasil selamat.
Material longsor juga menutup penggalan jalur Soreang-Ciwidey sepanjang 20-an meter. Untuk mencapai Ciwidey, arus kendaraan roda 4 dari arah Kota Bandung dan Soreang terpaksa menggunakan jalan memutar melalui jalur Soreang-Panyirapan-Cimonje. Sedangkan kendaraan roda dua masih bisa melalui jalur Sungapan-Lebak Muncang.
ERICK P. HARDI