TEMPO.CO , Purwokerto: Seekor elang Jawa (Nisaetus bartelsi) berhasil dilepasliarkan di hutan sebelah selatan lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Banyumas. Masyarakat setempat menyebut elang Jawa ini Dokjali.
Sebelum dilepas, selama sepekan elang itu menempati kandang habituasi untuk beradaptasi dengan lingkungan di hutan Gunung Slamet. "Burung Garuda harus kita lindungi, kita selamatkan dari perburuan liar," kata Wakil Bupati Banyumas, Achmad Husein, saat melepasliarkan elang Jawa dari sangkar habituasi, Rabu, 14 November 2012.
Ia mengatakan, lereng Slamet merupakan tempat terbaik untuk elang tinggal dibanding di sarang buatan sekedar untuk koleksi. Menurut dia, elang Jawa merupakan spesies endemik Jawa yang saat ini masih terlihat di lereng Slamet.
Husein menambahkan, meski keberadaan seluruh jenis burung eang telah dinyatakan dilindungi oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, ia berkeinginan memperkuat konservasi ekosistem Hulu Sungai Banjaran Gunung Slamet dengan mewacanakan membuat peraturan Bupati Banyumas tentang konservasi dan pelarangan perburuan spesies burung-burung eksotik yang sering diperdagangkan, seperti elang Jawa.
Menurut Husein, ia akan merancang peraturan bupati atau mengusulkan peraturan daerah untuk melindungi satwa liar yang masih terdapat di Gunung Slamet, tak terkecuali elang jawa. "Secepatnya akan diusulkan supaya peraturan ini ada dan bisa menekan angka perburuan liar," kata dia.
Pernyataan Wakil Bupati tersebut didasarkan atas semakin berkurangnya populasi elang Jawa di alam liar akibat perburuan dan perdagangan ilegal. Alasan khusus lainnya adalah karena elang Jawa merupakan burung Garuda yang telah ditetapkan sebagai lambang negara melalui Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.
Pelepasliaran ini sendiri banyak mendapat perhatian masyarakat setempat. Mereka selama ini mengenal elang Jawa dengan sebutan Dokjali.
ARIS ANDRIANTO
Berita Terkait:
Beri Nama Orangutan, Dapat Hadiah Televisi
Mamalia Purba Transylvania Ini Mirip Drakula
Ternyata Singa Juga Ada yang Waria
Lumba-Lumba Mampu Mengingat Bahaya Selama 15 Hari
Satwa Langka Mati, Garuda Indonesia Disidik