Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Macan Putih Rusak dan Banyak Benda Hilang

image-gnews
Situs Macan Putih. TEMPO/Ika Ningtyas
Situs Macan Putih. TEMPO/Ika Ningtyas
Iklan

TEMPO.CO , Banyuwangi: Kondisi Situs Macan Putih di Kecamatan Kabat, Banyuwangi memprihatinkan karena rusak dan banyak benda bersejarah yang hilang. Sejarawan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Margana, mengatakan rusaknya situs karena pembukaan lahan oleh warga untuk sawah, ladang dan permukiman.

 "Masyarakat belum sadar atas nilai pentingnya situs sejarah," kata Margana di Banyuwangi, Jumat, 9 November 2012.  

Sebelas peneliti UGM sejak Kamis, 8 November 2012, hingga 12 November 2012 melakukan survei pemetaan dan ekskavasi Situs Macan Putih, sekitar 15 kilometer dari kota Banyuwangi.

Selain pembukaan lahan, banyak benda-benda bersejarah yang terkubur dalam tanah hilang karena dijual warga. Menurut Margana, penjualan benda-benda bersejarah itu sudah terjadi sejak 2003.

Bahkan Margana menyebut barang-barang dari Situs Macan Putih menjadi perburuan jaringan tertentu dari Bali. Warga menjual barang-barang itu karena nilainya tinggi, sementara warga juga terdesak kebutuhan ekonomi.

Penjarahan benda-benda bersejarah itu semakin sulit dihentikan karena Kabupaten Banyuwangi belum memiliki Peraturan Daerah Cagar Budaya. "Padahal kondisi situs ini paling terancam dibandingkan situs lainnya di Banyuwangi," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tempo yang mengikuti penelitian, menemukan banyak sisa-sisa struktur kuno yang sudah rusak karena pembukaan sawah. Ratusan batu-bata berukuran panjang 40 sentimeter berserakan di area persawahan.

Hanafi, 37 tahun, warga Desa Macan Putih, mengakui menjual ratusan benda bersejarah sejak 2009. Benda-benda itu dijual ke beberapa orang asal Bali yang mendatangi desanya setiap sepekan sekali. "Saya pernah dapat uang hingga Rp 4 juta," kata lelaki pembuat batu-bata ini.

Benda-benda yang ia jual antara lain patung, emas, keramik, kendi dan perhiasan lainnya. Barang-barang tersebut dia temukan tak sengaja ketika mencetak batu-bata.

IKA NINGTYAS

Berita lain:
Polisi: Bos Mercedes-Benz Tak Bersalah

Ketika Siswa SD ''Menguasai'' Ruangan Ahok 

Rieke-Teten Usung Strategi ala Jokowi-Ahok 

Galaxy S III Kembali Pecundangi iPhone 4S 

Bagasi Agnes Monica Tanggung Jawab Maskapai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.


Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia


Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Sejumlah pelajar melihat ruang pamer manusia purba dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). TEMPO/Fully Syafi
Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.


Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.


Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Ilustrasi pornografi.[Sky News]
Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun


Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong. Shutterstock
Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.


9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

Arg-e Bam, situs warisan dunia di Iran. (ifpnews.com)
9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.


Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Fosil kayu berumur 19 juta tahun yang ditemukan di dasar laut Teluk Benggala (ukuran dalam cm). (pnas.org)
Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.


27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

Artefak pembakar, yang biasa digunakan ritual pada masa pra-Hispanik berada dalam gua Balamku, yang terletak di situs arkeologi Chichen Itza di semenanjung Yucatan, Meksiko 4 Maret 2019. Gua tersebut ditemukan 50 tahun lalu oleh sekelompok petani Maya. INAH - National Institute of Anthropology and History/Karla Ortega/Handout via REUTERS
27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.


Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian di situs purbakala Sekaran yang ditemukan di proyek jalan tol Malang-Pandaan di kilometer 37, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2019. Hingga hari ke-8 penggalian, arkeolog menemukan pecahan keramik dan gerabah yang diduga berasal dari masa Pra-Majapahit di abad 10 Masehi. ANTARA
Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.