Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahan Baku Batik Alternatif dari Malaysia  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Batik Tabir khas Riau. ANTARA/FB Anggoro
Batik Tabir khas Riau. ANTARA/FB Anggoro
Iklan

TEMPO.CO, Pekalongan - Bahan baku batik alternatif berupa kertas dari limbah timah di Kota Pekalongan didatangkan dari Malaysia. Para pengepul limbah asal Negeri Jiran ini mampu mengirimkan hingga 300 eksemplar bahan baku dengan ukuran antara 0,90 hingga 5 meter persegi setiap bulan.

"Kertas timah ini kami batik dengan beragam motif modern. Lalu dibeli kembali oleh pengusaha Malaysia," kata Harris Hariyadi, perajin batik berbahan baku alternatif dan pewarna alam asal Kota Pekalongan, Ahad, 4 November 2012.

Ia mengatakan telah mendapatkan bahan baku batik hasil kreativitasnya ini sejak 5 bulan lalu. Sedangkan batik kertas timah ini bisa dimanfaatkan kembali menjadi dompet, taplak meja makan, dan aneka penghias barang rumah tangga.

"Saya pun tak harus khawatir kalau produk batik alternatif ini akan diklaim Malaysia, karena dunia telah mengakui batik merupakan produksi asli Indonesia," ujar Harris menambahkan.

Harris mengatakan batik dari media kertas limbah timah ini mendapat respons positif dari pelaku bisnis dunia. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan pengusaha Malaysia yang mengikutkan pameran batik berbahan baku kertas dari limbah timah dalam acara pameran bisnis Australian-Malaysian di Victoria Australia, awal tahun 2013 mendatang.

Sebelumnya, Harris juga memproduksi batik dari bahan alternatif, yakni dari media kertas limbah pembungkus semen, plastik, dan alumunium foil. Perajin batik yang konsisten menciptakan pewarna alam ini juga tetap mempertahankan batik kain bermotif klasik dengan pewarnaan alami.

"Media batik alternatif ini hanya untuk eksistensi ketika harga bahan baku sedang tinggi, di sisi lain sangat membantu membuka pasar baru khusus konsumen yang suka bahan baku alternatif," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Pekalongan, Slamet Prihantono, menilai langkah Harris ini mampu mempertahankan industri batik lokal yang kadang terhambat oleh kenaikan harga bahan baku. "Ia tak hanya kreatif dari pembuatan motif, namun juga mengenai bahan baku," ujar Slamet.

Ia berharap kreativitas ini menjadi inspirasi bagi perajin batik Pekalongan lain, sehingga perkembangan batik salah satu daerah pesisir Jawa Tengah ini selalu aktif. Keberadaan batik yang diproduksi oleh Harris ini, menurut Slamet, bisa dipatenkan sebagai karya lokal yang kreatif. Dengan begitu, ia siap membantu sejumlah produk batik kreatif asli Kota Pekalongan.

Berdasarkan catatannya, terdapat sepuluh dari 96 motif batik Pekalongan yang telah dipatenkan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). "Batik kreatif ini saya yakin bisa dipatenkan karena ada penciptanya," ujar Slamet.

EDI FAISOL

Berita Lain:
Tank Leopard Tiba di Jakarta Hari Ini
Kapolri: Polisi Jaga Balinuraga Sampai Aman
Terduga Teroris Itu Pegawai Negeri
Istana Bantah Gelar SBY Ditukar Proyek Tangguh

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

4 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

6 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

23 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

30 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

41 hari lalu

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

47 hari lalu

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

52 hari lalu

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

52 hari lalu

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

53 hari lalu

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

59 hari lalu

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.