TEMPO.CO, Surabaya - Komandan Batalyon Howitzer TNI AL, Letkol Marinir Ainur Rofiq, memastikan amunisi yang meledak di kawasan Bambe, Gresik, Jumat 2 November 2012 merupakan amunisi jenis 105H TNT. Jenis amunisi ini biasanya digunakan untuk meriam Howitzer milik TNI AL.
"Iya itu amunisi milik kami," kata Ainur Rofiq, di sekitar lokasi kejadian, Jumat 2 November 2012. TNI AL, kata dia, sering mengirimkan beberapa amunisi yang sudah tidak aktif ke bengkel las milik Kopral Satu Widodo yang sehari-hari bertugas di kesatuan marinir Karang Pilang Surabaya.
Batalyon Howitzer, kata dia, sengaja minta bantuan bengkel las untuk membelah amunisi tersebut. "Kita ingin belah nanti untuk kepentingan pembelajaran bagi siswa baru kita yang mau latihan," kata dia.
Komandan Kodim Gresik, Letkol Eko Wibowo membenarkan jika kegiatan pembelahan amunisi ini merupakan kegiatan resmi dari pihak TNI AL. "Karena tidak punya alatnya jadi minta bantuan bengkel las," kata dia.
Eko juga mengatakan, amunisi ini sebenarnya telah bersih dari mesiu. Ledakan terjadi karena tukang las berusaha membelahnya dalam posisi tidur. "Seharusnya diberdirikan," kata Eko.
Meski begitu, pihak TNI AL tetap akan melakukan proses penyelidikan terkait insiden tersebut. Saat ini, TNI AL juga langsung menerjunkan POMAL ke tempat kejadian perkara di dusun Ngambar, Bambe, Gresik.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita Terpopuler:
Angelina Sondakh Akui Pertemuan di Kemenpora
Jokowi Pertanyakan 3 Soal Sebelum Loloskan MRT
Denny Kuliahi Dosennya Di Melbourne
Dahlan Serahkan Daftar ''Pemeras'' BUMN Senin
KD Pastikan Yuni-Raffi Putus