TEMPO.CO, Kupang - Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi, mengatakan Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak bisa dijadikan contoh penanganan kasus HIV dan AIDS, karena jumlah kasusnya masih tinggi.
"Kasus HIV dan AIDS di NTT ibarat puncak gunung es," kata Menkes Nafsiah Mboi ketika melakukan kunjungan kerja di Kupang, Senin, 22 Oktober 2012.
Menurut Menkes, dalam laporan disampaikan bahwa jumlah kasus HIV dan AIDS di NTT sedikit. Setelah dicek ulang, ternyata jumlah kasus HIV dan AIDS tinggi. Dia mencontohkan di Kabupaten Manggarai. Berdasarkan laporan Kepala Dinas Kesehatan setempat, penderita HIV dan AIDS hanya dua orang, ternyata setelah dicek ke Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP), jumlahnya mencapai 84 orang.
Sesuai data KPAP NTT, jumlah penderita HIV dan AIDS hingga 2012 mencapai 1.491 orang. Perinciannya: penderita HIV sebanyak 699 orang dan AIDS sebanyak 792 orang. Penderita yang meninggal sebanyak 403 orang.
Nafsiah meminta agar kasus HIV dan AIDS ditangani secara serius dengan memberikan pembekalan pendidikan agama dan moral bagi anak-anak dan remaja. "Mental dan rohani perlu dilatih agar seseorang tidak terjerumus ke dalam seks berisiko atau narkoba," katanya.
Jika tidak ditangani sejak dini, HIV dan AIDS, kata Menkes, akan menyerap anggaran negara yang cukup besar, mencapai US$ 220 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun pada 2020. "Biaya itu hanya untuk pengobatan penyakit ini," katanya.
Di Kupang, Menkes sempat berkunjung ke beberapa tempat pelayananan kesehatan, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Johanes Kupang, Puskesmas Kelapa Lima, dan Rumah Sakit Siloam.
YOHANES SEO
Berita Lainnya:
KBRI Ambil Alih Kasus Vonis Mati Dua WNI di Malaysia
29 Oktober, Google Rilis Tablet Manta?
Dua Bulan Menuju Kiamat Penanggalan Maya Kuno
Rebutan Tambang Emas, Hutan Banyuwangi Jadi Korban
Keseleo Lidah, SBY Jadi ''Presiden Soeharto''