TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan, menjalankan operasi menyisir Gunung Potong, di wilayah Dusun Tamanjeka dan Weralulu, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, tak semudah yang dibayangkan. "Ini baru awal, bahkan belum sampai setengahnya kami sisir," katanya kepada Tempo, Ahad, 21 Oktober 2012.
Penyisiran dilakukan untuk menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan dua personel Kepolisian Resor Poso, yakni Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman.
Menurut Boy, kondisi di Gunung Potong membuat personel yang melakukan penyisiran harus ekstra hati-hati, karena medan yang dilalui berat. Pergerakan para aparat pun diharapkan tidak membuat warga masyarakat merasa tidak aman.
"Hingga kini, penyisiran belum menghasilkan apa-apa. Harap sabar," kata Boy.
Boy merasa tim penyisir saat ini sudah cukup. Personel berisikan personel dari Mabes dan Polda Metro Jaya. Boy mengatakan tak menunggu tambahan personel dari pasukan Brigade Mobil Kelapa Dua. "Mabes itu ada unsur Badan Reserse Kriminal, Detasemen Khusus 88 Antiteror. Kami rasa cukup," tutur dia.
Meski begitu, Boy mengakui ada penambahan personel, namun jumlahnya tidak signifikan. Ia lebih memilih untuk memberdayakan personel yang sudah ada di sana. Sayangnya, ia tidak membeberkan jumlah personel tersebut.
Boy tak menampik jika di kemudian hari pihaknya akan menambah jumlah pasukan. "Paling kalau dirasa perlu saja."
Pada Selasa, 16 Oktober 2012, Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman ditemukan tewas. Temuan itu menyebabkan situasi di Kota Poso memanas hingga beberapa ruas jalan dan markas polisi dijaga ketat oleh aparat bersenjata.
Kedua polisi itu menghilang sejak 8 Oktober. Sebelumnya, mereka melapor hendak mencari informasi keberadaan pelatihan teroris di sekitar dusun tersebut. Setelah itu, pihak keluarga melaporkan kehilangan keduanya.
MUHAMAD RIZKI
Berita lain:
Jokowi, Anies dan Abraham Samad, Bursa Capres 2014
''Pengajian'', Bahasa Sandi Koruptor
Busyro: Melempar Jumrah Bisa di Indonesia
PKS Bidik Posisi Wapres untuk 2014
Busyro Mengaku Kalah Saleh Dibandingkan dengan Novel