TEMPO.CO, Banyuwangi - Sejumlah budayawan, seniman, dan tokoh adat se-Kabupaten Banyuwangi, Rabu ini, 10 Oktober 2012, menggelar Kongres Budaya Banyuwangi di Pesanggrahan Desa Kemiren.
Kongres yang pertama kali digelar ini bertujuan menginventarisasi adat budaya daerah serta menggali perkembangan budaya daerah Banyuwangi. Acara itu menghadirkan dua narasumber, yakni Achmad Habib dari Universitas Muhammadiyah Malang, dan Akhudiat, penulis buku Kampung-kampung Surabaya.
Ketua Panitia Kongres Budaya, Suhailik, mengatakan, budaya Banyuwangi sebenarnya tidak hanya using (penduduk asli), melainkan terbentuk dari diaspora berbagai etnis, seperti Jawa, Madura, Cina, Arab, Bugis, dan Melayu.
Budaya Banyuwangi terbentuk sejak Kerajaan Blambangan runtuh pada abad ke-18. Diaspora etnis itu akhirnya memunculkan multibudaya yang tetap hidup hingga kini. "Jadi Banyuwangi bisa disebut taman sari Indonesia," kata dia, Rabu, 10 Oktober 2012.
Budaya tradisional di Banyuwangi di antaranya Gandrung, Seblang, Angklung, Kebo-keboan, Barong, Mocoan, Kuntulan, dan Damarwulan. Suhailik mengatakan, rekomendasi-rekomendasi dalam kongres ini akan menjadi pijakan pemerintah Banyuwangi dalam membuat kebijakan yang dapat mendukung pelestarian budaya daerah.
Selain itu, hasil kongres akan dibukukan sehingga menjadi karya yang ditulis orang Banyuwangi sendiri. "Selama ini, budaya Banyuwangi lebih banyak ditulis oleh orang luar," kata dia.
Budayawan Banyuwangi, Hasnan Singodimayan, mengatakan, saat ini banyak budaya daerah yang menghilang di masyarakat akibat globalisasi. Seperti tradisi Gredoan, yakni tradisi mencari jodoh dengan berpantun. "Tapi, sekarang karena ada handphone, cukuplah berkenalan lewat hp," kata dia.
Hilangnya budaya Banyuwangi tersebut, kata dia, akibat kebijakan pemerintah Banyuwangi yang tidak melakukan pendekatan dengan budaya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berjanji akan melaksanakan rekomendasi dari Kongres. Pemerintah dalam waktu dekat akan mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Cagar Budaya. "Tahun ini, kita juga bangun museum yang baru," kata dia.
Kongres Budaya Banyuwangi ini akan digelar hingga Kamis, 11 Oktober 2012.
IKA NINGTYAS
Berita Lain:
Gaji Menteri Tak Cukupi Kebutuhan Siti Fadilah
Kata Siti Fadilah Soal Uang ke Cici Tegal
Perwira Polisi Minta Maaf Setelah Curhat Soal KPK
Golkar Tetap Ngotot Revisi Undang-Undang KPK
Adang Daradjatun: Masalah KPK vs Polri Kusut