TEMPO.CO, Situbondo - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, meminta kepada PT Kereta Api Indonesia dan pemerintah pusat untuk mengoperasikan kembali kereta api jurusan Jember-Situbondo.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Situbondo, Syaifullah, mengatakan, kereta api cukup penting untuk mendongkrak kegiatan ekonomi di daerahnya. "Katanya akan direalisasikan 2012, tapi nyatanya tidak ada," kata Syaifullah saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Oktober 2012.
Menurut Syaifullah, kereta api dari Kalisat, Jember, menuju Pelabuhan Panarukan, Situbondo, terakhir kali beroperasi 1993. Padahal, selain untuk penumpang, kereta api barang juga bisa dioperasikan untuk mendukung aktivitas Pelabuhan Panarukan sebagai pelabuhan internasional.
Humas PT KAI Daerah Operasional IX Jember, Gatot Sutiyatmoko, mengatakan, pengoperasian kereta Jember-Situbondo belum disetujui Kementerian Perhubungan meskipun sekitar 2010 lalu sudah pernah ditinjau.
Menurut Gatot, pengoperasian kereta api Jember-Situbondo membutuhkan anggaran yang besar karena harus mengganti seluruh rel yang saat ini dalam kondisi rusak parah dan sebagian besar bantalannya hilang dicuri. "Rel tersebut peninggalan Belanda dan belum pernah dilakukan perbaikan," ujarnya.
Selain rel yang rusak, kondisi stasiun di sepanjang jalur kereta juga tidak layak. Namun PT KAI belum menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk penggantian rel dan renovasi stasiun.
Gatot menjelaskan bahwa jalur Jember-Situbondo dilayani kereta penumpang hingga 1993, sementara kereta barang berakhir 2004. Penghentian dilakukan karena sepi peminat sehingga PT KAI kerap merugi. Warga pun lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena jaraknya relatif dekat, hanya memerlukan waktu sekitar 1,5 jam.
IKA NINGTYAS
Berita lain:
2/3 Bintang Film Porno Jepang Jadi Pelacur
Gaji Menteri Tak Cukupi Kebutuhan Siti Fadilah
Kata Siti Fadilah Soal Uang ke Cici Tegal
FPI Tolak Wagub DKI Pimpin Lembaga Islam
Tagih Janji Jokowi Lewat Twitter