TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Seorang tenaga kerja Indonesia di Malaysia melaporkan kasus pemerkosaan terhadap dirinya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, kemarin. Menurut gadis berinisial AN, 19 tahun, itu, dia diperkosa seorang bernama Faris dan dua orang temannya.
"Saya mengenal Faris di Facebook," kata AN kepada petugas atase kepolisian KBRI Kuala Lumpur yang menerima laporan AN, Jumat, 5 Oktober 2012. Dari perkenalan di dunia maya tersebut, disepakati pertemuan di antara keduanya di sebuah pusat belanja sepekan lalu. "Faris menjemput saya ke indekos untuk diajak ke pusat belanja," ujar AN.
Entah disengaja atau tidak, di tengah perjalanan, tiba-tiba motor yang mereka gunakan mogok karena kehabisan bensin. "Saat itulah Faris menelepon kawannya untuk menjemput kami karena motor mogok," kata dia. Akhirnya, rencana ke pusat belanja dibatalkan dan AN dibawa ke rumah kawan Faris.
Di sanalah Faris memperkosa AN, dengan dibantu dua temannya yang memegang tangan dan kaki AN. Bukan hanya itu, kedua teman Faris juga menggilir tubuh AN yang sudah lemah. "Bahkan salah satu teman Faris melakukan tindakan tersebut dua kali," katanya.
Tak hanya memperkosa, ketiga pelaku juga mengambil dua telepon seluler milik AN dan memaksanya kembali ke indekos.
Minister Konsuler Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur, Suryana Sastradiredja, berjanji memproses laporan AN tersebut. "Mungkin sedikit susah mencari pembuktian karena tenggang waktu kejadian dan laporan korban ke KBRI sekitar satu minggu," kata Suryana.
Keinginan senada juga disampaikan Mohammad Rasul, Sekretaris Jenderal Ikatan Komunitas Merah-Putih (IKMP) Malaysia, yang mendampingi korban. "Saya berharap KBRI bisa membantu korban mencari keadilan agar kejadian serupa tidak terulang kembali," kata Rasul.
MASRUR