TEMPO.CO, Balikpapan - Pilot asal Amerika Serikat, Michael A. Boyd, sudah dilepaskan oleh TNI Angkatan Udara, Kamis, pukul 10.00 waktu Indonesia timur. Pilot Cessna ini ditahan sejak Ahad lalu karena memasuki wilayah Indonesia tanpa izin security clearance (lintas udara).
Warga Amerika itu dilepas langsung oleh Komandan Lanud Kolonel Penerbang Djoko Putroseno dan belasan anggota TNI AU di Base Ops Lanud atau ujung landasan Bandara Sepinggan, Balikpapan. Michael selanjutnya terbang seorang diri menuju Seluter Singapura menggunakan pesawat Cessna 208 dengan nomor registrasi N354 RM.
Sebelum berangkat, Michael sempat meminta maaf karena telah memasuki wilayah Indonesia tanpa mengantongi izin lintas udara. "Dia sempat meminta maaf karena telah melintas wilayah Indonesia tanpa izin. Jadi dia sudah memohon maaf," kata Kolonel Pnb Djoko seusai melepas Michael, Kamis, 4 Oktober 2012.
Menurut Djoko, Michael yang menggenakan hem kotak-kotak dan celana hitam itu dilepas karena telah mengantongi izin security clearance. "Tadi sekitar jam 9 pagi surat izinnya keluar, jadi kita tidak menghambat segala sesuatunya sehingga kita lepas. Dia dari Balikpapan langsung menuju Singapura," kata Djoko.
Djoko menjelaskan, selama empat hari ditahan, Michael diperlakukan dengan sangat baik. Bahkan, kata Djoko, Michael terlihat santai. "Dia tidak melakukan apa-apa selama ditahan. Dia enjoy saja saat ditahan karena memang diperlakukan baik," ujarnya.
Karena itu, kata Djoko, TNI AU ingin memberikan kesan yang baik kepada Michael. Dengan demikian, dia bisa menyampaikan hal baik ke pemerintah Amerika. "Kita memberikan kesan baik bagi Michael selama ditahan. Jadi, ketika dia pulang, dia akan menyampaikan ke negaranya dia diperlakukan baik," tutur dia.
Kepala Otoritas Bandara Sepinggan, Balikpapan, Rustino, saat dikonfirmasi hanya menjawab singkat terkait dilepasnya Michael. Michael telah membayar biaya tambahan pendaratan. "Iya, karena sudah menyelesaikan administrasi, termasuk surat dokumen dan membayar biaya tambahan pendaratan," kata Rustino.
Micahel nekat memasuki wilayah Indonesia tanpa izin melalui wilayah Gorontalo pada Ahad, 30 September 2012. Aksi nekat Michale itu kemudian diketahui TNI AU, yang kemudian menghadang di wilayah Makassar. Pesawat tempur Sukhoi milik TNI AU memaksa pesawat Cessna 208 yang dipiloti Michael mendarat di Bandara Sepinggan, Balikpapan.
Saat itu, Michael mengaku terpaksa memasuki wilayah Indonesia karena cuaca buruk. Dia hanya memiliki surat izin melintas udara di wilayah Singapura-Malaysia. Michael juga mengaku hanya mengantar pesawat baru yang dipesan pengusaha di Papua bernama Mr Bus. Dia hanya membawa pakaian, kamera, video, dan dokumen pesawat.
SG WIBISONO