TEMPO.CO, Jayapura - Upaya pencarian terhadap pesawat terbang milik maskapai Tariku yang dilakukan hari ini, Kamis, 4 Oktober 2012, mulai membuahkan hasil. Pesawat jenis Caravan dengan kode lambung PAC 750 XL tersebut hilang kontak saat berada di sekitar wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua, sekitar pukul 10.51 WIT, Rabu, 3 Oktober 2012.
Kapala Bagian Operasi Kepolisian Resor Yahukimo, Ajun Komisaris Polisi Abbas, menjelaskan bahwa pesawat tersebut kemungkinan berada di Kampung Yamimikma, Distrik Duram. “Distrik ini berada di antara Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo dan Distrik Korupon. Daerah ini memang rute yang selalu dilintasi,” katanya, Kamis, 4 Oktober 2012.
Menurut Abbas, titik yang diperkirakan menjadi lokasi pesawat naas ini berdasarkan keterangan pilot pesawat MAF yang melintas di jalur tersebut. Koordinat lokasi jatuhnya pesawat sesuai dengan signal yang diperoleh pilot MAF, yakni di 043276 Selatan dan 1393604 Timur. “Berdasarkan data itu kami terbang Kamis pagi sekitar pukul 09.35 WIT untuk mencari titik koordinat itu,” ujarnya.
Dia menambahkan, meskipun lokasi jatuhnya pesawat Caravan milik maskapai Tarikan sudah diketahui, namun upaya evakuasi sampai saaat ini belum bisa dilakukan. Cuaca di sekitar lokasi tidak memungkinkan karena kabut yang tebal. Tim evakuasi harus kembali ke Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo.
Abbas memaparkan bahwa upaya pencarian mulai dilakukan sejak pukul 05.00 WIT menggunakan helikopter jenis Heli Bell milik perusahaan tambang batu bara yang sedang melaksanakan survei di Kabupaten Yahukimo. “Satu jam awal pencarian cuaca masih cukup bagus, tapi berikutnya sudah kabut,” katanya.
Pesawat yang dipiloti Christina Naes asalKalimantan lepas landas sekitar pukul 10.15 WIT dari Dekai menuju Korupon. Pesawat mengangkut sembako seberat sekitar 990 kilogram berupa beras dan supermi untuk kebutuhan masyarakat setempat. Pesawat juga membawa dua orang penumpang. Itu merupakan penerbangan kedua dari Dekai ke Korupan.
Kemudian, sekitar pukul 10.50 WIT pesawat kembali dari Korupon menuju Dekai. Namun, beberapa menit setelah terbang pesawat hilang kontak. Sesuai laporan dari Korupon melalui radio SSB, pesawat hilang kontak sekitar pukul 10.50 WIT. Setelah ditunggu-tunggu pesawat tak juga mendarat di Dekai.
Saat terbang dari Korupon pesawat mengangkut satu orang penumpang atas nama Paulus Osu, 30 tahun. Lokasi jatuhnya pesawat berada di ketinggian 8.000 kaki dari permukaan laut. Pilot dan penumpang diperkirakan tidak ada yang selamat karena diduga pesawat menabrak pohon dan terbakar.
CUNDING LEVI
Berita Terkait:
Lokasi Jatuhnya Pesawat Dipasangi Garis Polisi
Pesawat Airshow Jatuh dari Ketinggian 400 Meter
Pilot dan Co Pilot Pesawat 202 Bravo Tewas
Saksi: Manuver Pesawat Terlalu Rendah
Kodam Brawijaya Bantah Ada Pesawat Jatuh di Banyuwangi