TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 44 ekor lumba-lumba terdampar di Desa Deme, Kecamatan Liae, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 2 Oktober 2012. Dari jumlah tersebut, 31 ekor di antaranya mati. Tinggal tiga ekor yang masih hidup.
Masyarakat setempat berusaha membawa tiga ekor yang masih hidup untuk dilepas ke laut lepas, namun tidak berhasil, karena lumba-lumba tersebut dihempas gelombang kembali ke tepi pantai. "Ada 44 ekor yang terdampar di pantai bagian selatan yang cukup ganas," kata Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome, yang dihubungi Tempo dari Kupang.
Lumba-lumba ditemukan masyarakat sekitar dan mereka melaporkannya ke pemerintah daerah, namun setelah dicek, kondisi lumba-lumba sudah tidak bisa tertolong. Lumba-lumba yang mati lalu dipotong oleh masyarakat dan diambil dagingnya. "Daging lumba-lumba yang mati diambil oleh warga sekitar," katanya.
Pemerintah tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan lumba-lumba itu, karena ketiadaan peralatan. "Kami hanya minta masyarakat untuk kembalikan lumba yang hidup ke laut, tapi gelombang selalu membawanya kembali ke tepi laut," katanya.
Terdamparnya lumba-lumba itu pun menjadi tontonan warga Sabu yang datang dari berbagai pelosok untuk menyaksikannya. Terdamparnya lumba-lumba di daerah itu bukan yang pertama kali, karena hampir tahun ada lumba-lumba yang terdampar. Namun, kali ini jumlahnya cukup banyak.
YOHANES SEO
Berita terkait:
Paus Terdampar di Pantai Tanjung Pakis
Ratusan Ikan Paus Terdampar di Australia
Foto foto Paus Terdampar Ditenggelamkan
Delapan Ikan Paus Terdampar di Pantai Serangan
Bali Deklarasikan Jejaring Penyelamat Paus Terdampar