TEMPO.CO, Jambi - Pemerintah Kota Jambi mulai Selasa besok, 2 Oktober 2012, meliburkan aktivitas belajar dan mengajar Sekolah Taman Kanak-kanak dan sekolah dasar selama empat hari mendatang. Keputusan tersebut diambil karena kabut asap semakin tebal menyelimuti daerah itu.
"Kondisinya sangat mengganggu karena indeks standar pencemaran udara (ISPU) selama dua hari terakhir sudah di atas 100 atau sudah tidak normal," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Rifa'i, Senin, 1 Oktober 2012.
Menurut Rifa'i, aktivitas pendidikan anak usia dini (PAUD) juga diliburkan. Adapun siswa SD yang diliburkan mulai kelas I hingga kelas III.
Dinas Pendidikan Kota Jambi akan terus berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLHD) setempat untuk memantau perkembangan tingkat ISPU. Jika tingkat ISPU masih tetap tidak sehat, masa libur bisa diperpanjang. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan siswa SD kelas IV hingga kelas VI juga diliburkan. ”Kondisi kesehatan anak-anak sangat rentan dengan cuaca dan udara tidak sehat," ujar Rifa’i.
Salah seorang warga Kota Jambi, Usman, 38 tahun, mengatakan kebijakan meliburkan aktivitas sekolah sangat tepat. Sebab sudah banyak anak-anak maupun orang dewasa yang telah terjangkit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). "Dari hari ke hari kabut asap semakin tebal. Anak saya ketika pulang sekolah sering mengeluh matanya perih. Bahkan, banyak temannya menderita flu dan batuk," ucapnya.
Salah seorang petugas Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Resmansah, menyebutkan tingkat ISPU hingga hari ini terpantau menurun dibanding hari sebelumnya, yakni hanya 90. Sedangkan sebelumnya ISPU sudah menyentuh angka 134, jauh dari standar kesehatan.
Kondisi udara di Jambi, kata Resmansah, termasuk fluktuatif, bisa berubah-ubah setiap waktu karena tergantung kepekatan asap. Dengan demikian, perlu dilakukan pengecekan secara rutin.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifika (BMKG) Provinsi Jambi, Kurnianingsih, menjelaskan hingga Senin pagi, 1 Oktober 2012, jarak pandang di Jambi di bawah 1.000 meter. "Pagi tadi jarak pandang hanya 200 meter," tuturnya.
Sebelumnya, kebijakan meliburkan sekolah telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Muarojambi.
Adapun Bupati Tanjungjabung Timur, Zumi Zola, bersama ratusan tokoh masyarakat, pegawai negeri sipil, dan warga setempat, hari ini menggelar salat meminta hujan atau salat istisqa. "Sholat istisqa digelar pagi tadi mulai pukul 07.00 WIB di lapangan kantor bupati," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Timur, Zekki Zulkarnain.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, penderita ISPA akibat kabut asap pada Agustus lalu mencapai 10.538 orang.
SYAIPUL BAKHORI
Berita lain:
Untuk Tabok PKI, Tentara Pinjam Tangan Rakyat
Pengakuan Anwar Congo, Algojo di Masa PKI 1965
Ketika Ibu Nasution Melihat Keke
Tragedi Kanigoro, PKI Serang Pesantren
Sikap Presiden SBY Soal Simulator Patut Dicurigai