TEMPO.CO,Malang-Karena tak ada fasilitas medis yang memadai di daerahnya, 240 orang pasien penderita HIV/Aids asal Kabupaten Probolinggo memilih ngelaju untuk berobat ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Setiap hari, sebanyak 10 pasien menjalani perawatan rutin di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Para penderita HIV/AIDS mendapat pendampingan dan pengobatan," kata manajer Lembaga Prolink Probolinggo, Badrut Taman, Senin, 1 Oktober 2012.
Para penderita HIV/AIDS itu berasal dari 24 Kecamatan di Probolinggo. Tiga di antaranya adalah anak-anak. Mereka terdeteksi tertular karena penyalahgunaan narkoba suntik dan tertular dari orang tuanya.
Para pasien penderita HIV/AIDS ini mendapat pembiayaan secara cuma-cuma dari pemerintah. Cukup dengan menunjukkan Surat Pernyataan Miskin (SPM) dari Pemerintah Kabupaten probolinggo. Mereka terus mengonsumsi Antiretroviral (ARV) untuk menjaga kekebalan tubuh.
Selain itu, mereka juga mendapat konseling dan dipantau kesehatannya secara periodik. Tujuannya, untuk menghindari serangan penyakit yang membahayakan jiwa. Sebab, kekebalan tubuh penderita HIV/Aids menurun hingga mudah terserang penyakit berbahaya.
Di Kota Malang, sebanyak 2.134 orang menderita HIV/AIDS. Sekitar 15 persen atau 300 orang di antaranya adalah ibu rumah tangga. "Penularan pada ibu rumah tangga terus meningkat. Padahal sebelumnya ibu rumah tangga kalangan beresiko rendah," kata Sekretaris Komisi Penggulangan AIDS (KPA) Nusindrati.
Menurut Nusindrati, kecenderungan meningkatnya penularan pada ibu rumah tangga karena tertular suaminya yang positif HIV/AIDS. Selain itu, karena perilaku beresiko sebelumnya seperti perilaku seksual berganti pasangan dan pecandu narkoba suntik. Dampaknya, balita yang dilahirkan juga tertular virus yang menyerang kekebalan tubuh.
Kasus balita yang menderita HIV/AIDS sebanyak tiga persen sekitar 80 balita. Untuk mencegah penularan ke balita, ibu yang menderita HIV/AIDS diusahakan tak menyusui langsung. "Tapi menggunakan susu pengganti," katanya.
Untuk menanganinya, KPA Kota Malang menyediakan layanan kesehatan rujukan bagi penderita. Antara lain Rumah Sakit Islam Unisma, Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Rumah Sakit Tentara Soepraoen dan Puskesmas Kedawung. Penderita HIV/Aids juga berhak atas pengobatan secara gratis.
EKO WIDIANTO
Berita lain:
Buruh Ancam Mogok, Pemerintah Diminta Tegas
Dicuekin 4 Menteri, Buruh Mantap Mogok Kerja
Setelah Lebaran, Satu Juta Buruh Mogok Serempak
Sopir Angkot Mogok, Penumpang di Depok Telantar
Pegawai Segel Balai Arkeologi Makassar