TEMPO.CO, Lampung - Bentrokan antar-warga kampung di Kecamatan Jabung, Lampung Timur, menyebabkan lima warga luka tembak dan 12 rumah dibakar serta 15 lainnya rusak berat, Jumat, 28 September 2012. Perang dipicu oleh tindakan main hakim sendiri terhadap begal motor. ''Ratusan warga Kampung Umbul Tebu menyerbu dengan senjata tajam dan senjata rakitan,'' kata Iwan Setiawan, warga Desa Pematang Halo, Jabung Lampung Timur, melalui sambungan telepon, Jumat, 28 September 2012.
Warga Desa Pematang Halo yang diserang tiba-tiba pontang-panting menyelamatkan diri. Tiga warga Pematang Halo luka tembak dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Muluk. ''Mereka luka serius di bagian perut, dada, dan lengan,'' katanya. Ketiganya adalah Sulardi, 55 tahun, Marjito, 30 tahun, dan Purnomo (39).
Sementara dua warga Umbul Tebu, Yukum Saleh, 45 tahun, dan Agus Tamin, 30 tahun, terluka tembak di dahi. Dahi mereka tertembus pelor senapan angin. Perang antar-warga berlangsung mulai pukul 13.00-15.00 WIB.
Polisi baru datang ke lokasi sekitar pukul 17.00 WIB dan mengamankan lokasi. Hingga saat ini situasi di dua desa yang berjarak 2 kilometer itu mencekam. Warga masih bersiaga dengan senjata tajam dan senjata rakitan.
Kepala Kepolisian Daerah Lampung, Brigadir Jenderal Jodie Rosseto, mengatakan situasi sudah kondusif. Polisi menjaga di perbatasan antar-warga kedua kampung itu. ''Sudah kondusif. Warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Kepala Polres langsung memimpin pengamanan,'' katanya saat dihubungi malam ini.
Tawuran ini dipicu oleh penangkapan dua begal motor oleh warga Pematang Tahalo, empat hari lalu. Warga kemudian membakar kedua pelaku yang juga warga Desa Umbul Tebu hingga tewas. ''Kepala desa kami sudah meminta polisi menangkap pelaku main hakim sendiri itu. Tapi, tidak direspons. Warga lalu marah dan menyerbu untuk membalas dendam,'' kata Yunus, warga Pematang Tahalo.
NUROCHMAN ARRAZIE