TEMPO.CO, Jambi - Kabut asap yang menyelimuti sebagian besar daerah di Provinsi Jambi sejak hampir tiga bulan terakhir telah mengakitkan 10.538 orang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Andipada, menjelaskan bahwa jumlah penderita ISPA tersebut berdasarkan data yang dihimpun pihaknya pada minggu ke-33 atau minggu kedua Agustus 2012. “Penderita terbanyak di Kota Jambi," kata dia kepada Tempo, Senin, 24 September 2012.
Menurut Andipada, khusus di Kota Jambi, pada minggu ke-33 ada sebanyak 681 penderita, minggu ke-34 ada 555 penderita, dan minggu ke-35 meningkat menjadi 1.592 penderita. Sebagian besar dari mereka adalah balita.
Andipada mengatakan jumlah tersebut kemungkinan akan mengalami peningkatan karena kondisi kabut asap kian pekat. Selain itu, dari sisi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kondisi saat ini sudah mendekati tidak sehat. Hari Senin ini sudah mencapai angka 97, sedangkan sebelumnya hanya kisaran 70-an. "Angka ISPU sudah mulai mengarah tidak sehat atau berbahaya karena sudah mendekati angka 100," ujarnya.
Itu sebabnya, Andipada mengingatkan kepada warga agar mengawasi anak-anaknya. Demikian juga pihak sekolah. Khusus untuk siswa taman kanak-kanak (TK) atau pendidikan anak usia dini (PAUD), agar tidak berada di luar ruang kelas pada jam istrahat. Warga pun harus menggunakan masker saat keluar rumah serta menjaga kondisi badan agar tetap sehat. ”Anak-anak dan balita jangan sampai terkena pneumonia (infeksi saluran pernapasan yang lebih berat), karena sangat berbahaya” ucapnya.
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Zubaidi AR mengatakan, pihaknya bersama Palang Merah Indonesia (PMI), Selasa besok, 25 September 2012, akan membagi-bagikan sedikitnya 3.000 lembar masker kepada warga di Kota Jambi.
Disamping itu, BPBD terus melaksanakan hujan buatan hingga 13 hari ke depan. Namun, hari Minggu kemarin, 23 September 2012, tidak bisa dilaksanakan karena tidak dijumpai awan di atas Kota Jambi dan sekitarnya.
Zubaidi mengklaim kegiatan hujan buatan yang dilaksanakan sejak 17 hari lalu cukup berhasil. Bahkan akan terus dilakukan jika dianggap perlu. ”Kami pun akan mengusulkan lagi dana ke pemerintah pusat,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan satelit NOAA, titik panas (hot spot) di Provinsi Jambi pada Minggu, 23 September 2012, hanya terdeteksi ada lima titik. Jumlah tersebut menurun dibandingkan sehari sebelumnya, yakni delapan titik.
SYAIPUL BAKHORI
Berita populer:
''Strategi Sopir Taksi'' di Balik Kemenangan Jokowi
FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan 7-Eleven
Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror
Ahmad Heryawan: Lain Jokowi, Lain Ahmad
Olahraga Baru Ala Jokowi