TEMPO.CO, Banjarmasin- Bukan sekali ini saja inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana di lembaga permasyarakatan terbentur masalah. Pada April 2012 lalu, ketika sidak ke Lapas Kelas II A Pekanbaru, Riau, Denny diberitakan memukul petugas lapas sehingga berbuntut penghentian sementara sidak oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin, yang membekukan MOU (nota kesepahaman) dengan BNN terkait.
Denny sendiri mengatakan, meski terjadi berbagai kendala serta tantangan, dia tidak mudah menyerah untuk memberantas narkoba. "Petugas harus siap menghadapi apa pun yang terjadi di lapangan, jangan pernah kalah dan terus maju agar negara ini bebas dari narkoba. Gebrakan-gebrakan ini akan terus kita lakukan dan tidak pernah berhenti," ucap Denny usai Inspeksi Mendadak di Lapas Kelas IIA, Banjarmasin, Sabtu, 22 September 2012.
Inspeksi mendadak yang dilakukan Denny di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu malam, 22 September 2012, berlangsung ricuh. Kericuhan diawali saat Deny Indrayana dan anggota Badan Narkotik Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan melakukan penggeledahan di lapas tersebut.
Dari hasil inspeksi mendadak tersebut ditemukan beberapa barang bukti, di antaranya, tiga HP, satu buah tablet Samsung, serta 1 paket sabu-sabu besarta alat hisap, dadu, dan brankas. Selain itu, juga ditemukan kartu remi yang didapat dari Blok C di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin.
ANT | ALIA
Berita Lain:
Kronologi Kericuhan Sidak di Lapas Banjarmasin
Di Bandara Dubai, Presiden SBY Pilih Nasi Mandi
Kronologis Penangkapan Teroris di Solo
Sidak Denny Indrayana di LP Banjarmasin Ricuh