TEMPO.CO, Kupang - Kota Kupang, yang menjadi ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, juga dilanda kekeringan. Krisis air bersih sudah terjadi di sejumlah wilayah sehingga dikerahkan puluhan mobil tangki berisi air bersih untuk didistribusikan demi memenuhi kebutuhan warga.
Wali Kota Kupang Jonas Salean mengatakan pelayanan air bersih diarahkan di sejumlah daerah, seperti Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak. Sumber air, seperti sumur, mulai mengering sehingga dibutuhkan bantuan pemerintah. "Salah satu cara yang kami tempuh adalah dengan mengerahkan mobil tangki ke wilayah yang mengalami kesulitan akan air bersih," katanya, Jumat, 14 September 2012.
Mobil tangki disiapkan pemerintah, termasuk milik PDAM Kota Kupang. Karena itu, Jonas meminta warga menyiapkan tempat penampungan untuk memenuhi kebutuhan air selama beberapa pekan ke depan.
Pemerintah Kota Kupang juga segera membangun reservoar untuk menampung air agar bisa dimanfaatkan warga. Air yang ditampung di reservoar khusus untuk keperluan memasak. Sedangkan untuk mandi dan cuci, warga diharapkan bisa memanfaatkan sumber air yang masih berfungsi. "Kalau mandi dan cuci, masih bisa di sungai-sungai terdekat," ujar Jonas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang Beny Sain menjelaskan, sedang dilakukan survei untuk menggali sumber mata air yang bisa dijadikan sumur bor. "Terdapat 10 titik sumber air yang akan digali untuk sumur bor. Airnya bisa digunakan untuk kebutuhan warga," ucapnya.
Sejumlah embung atau tempat penampungan air hujan di Kota Kupang sudah mulai mengering dan menyisakan air yang kondisinya keruh dan kotor. Embung yang mengering termasuk yang terdapat di Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak. Kendati demikian, ratusan warga terpaksa mengkonsumsi air yang sebenarnya tidak layak digunakan tersebut.
YOHANES SEO
Berita Pilihan:
Mobil Patroli Ditembak di Kawasan Freeport
Kementerian Minta Aturan Pendidikan Guru Didalami
Kediaman Thorik Akan Digeledah Densus 88 Antiteror
Aksi Kocak Tiru Grup Musik Kondang
Serba Jumbo di Rekor Dunia Guinness 2012