TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang hidupnya hingga tewas diracun delapan tahun lampau, Munir Said Thalib terkenal sebagai aktivis hak asasi manusia. Banyak kasus pelanggaran HAM yang ia tangani. Munir juga kerap mendampingi buruh yang menuntut soal kesejahteraan.
Tapi tak itu saja perjuangan Munir. Mantan Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia, Imparsial, ini juga ngotot soal kesejahteraan tentara. Iya, tentara! Sosok yang biasanya dituding sebagai pelaku kejahatan HAM. Keinginan Munir meningkatkan taraf hidup prajurit itu dia lakukan melalui advokasi rancangan Undang-Undang Pertahanan.
"Munir begitu ngotot agar kesejahteraan tentara dinaikkan," kata mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti. "Karena itu, teman-teman kami menyebut pasal di RUU Pertahanan soal kesejahteraan tentara ini sebagai pasal Munir." Menurut Munir, banyak persoalan di tubuh militer yang bisa selesai jika prajurit tak usah dipusingkan dengan asap dapurnya. Mereka jadi bisa berkonsentrasi menjalankan tugas pertahanan negara secara profesional tanpa harus nyambi jadi tukang pukul atau satpam.
Tak sekadar itu. Munir juga minta agar ada peraturan pertahanan yang mengatur tanggung jawab atasan terhadap anak buahnya. Selama ini, kata Ikrar, bila ada kesalahan pada prajurit berpangkat tamtama atau bintara, atasan yang bertanggung jawab hanya dua tingkat di atas mereka. Tidak lebih. Menurut Munir, seharusnya jenderal yang memberi perintah juga ikut dihukum.
"Tapi keinginan Munir itu tak mendapat persetujuan," kata Ikrar dalam film dokumenter Munir berjudul Kiri Hijau Kanan Merah, yang disutradarai jurnalis muda Dandhy Dwi Laksono.
Munir sudah delapan tahun meninggalkan kita. Dia tewas diracun ketika menumpang pesawat Garuda Indonesia pada 7 September 2004. Kala itu, suami Suciwati ini berusia 38 tahun. Ada begitu banyak hal yang seharusnya bisa dia lakukan untuk Indonesia yang lebih baik. Sampai sekarang, dalang utama pembunuhan Munir tidak pernah dijatuhi hukuman di pengadilan.
CORNILA DESYANA
Berita Terpopuler:
Wanita Teman Telanjang Pangeran Harry Ditahan
Ribuan Pendukung Hartati Kepung KPK
Cari Donasi demi Tonton Eksekusi Pemerkosa Anaknya
Keputusan Arsenal Jual Van Persie-Song, Disesali
40 Jenis Mobil Akan Dilarang Minum BBM Bersubsidi
Zulkarnaen Minta Sebutan Korupsi Al Quran Direvisi
Sejumlah Tokoh Siapkan Mahfud MD Jadi Capres
Golkar: Naik Turun Bisnis Bakrie Itu Biasa
Tes Mamografi Malah Menyebabkan Kanker
Awas, Anda Bisa Kehilangan Motor di Sini