Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Munir, Pria Bersahaja dengan Segudang Penghargaan  

image-gnews
Peserta Aksi Diam Kamisan memakai topeng wajah Munir di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/9). TEMPO/Yosep Arkian
Peserta Aksi Diam Kamisan memakai topeng wajah Munir di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/9). TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Munir Said Thalib atau Munir sudah pasti tidak mengejar award ketika membela hak-hak kaum buruh yang tertindas. Ia juga bisa dipastikan tak mengejar penghargaan ketika menuntut pemerintah segera menuntaskan berbagai perkara orang hilang.

Ia melakukannya karena ia memang mencintai sesama dengan tulus, tanpa pamrih. Bahkan, terhadap orang-orang yang memusuhinya pun, Munir tetap bisa menghargai orang itu dengan caranya sendiri. Ia melawan, tapi tidak ngawur. Ia keras, tapi tidak brutal. Karena itu, ia dicintai dan dihormati banyak orang, terutama oleh orang-orang yang dibelanya.

Sampai sebelum dia ‘dibungkam’ selamanya dengan racun arsenik dalam perjalanannya menuju Amsterdam, Belanda, 7 September 2004 pada usia 38 tahun, ia masih mengurusi banyak hal yang bisa jadi membuat gerah sebagian orang atau institusi tertentu.

Para koleganya mengingat-ingat, sebelum 'dijemput’ paksa itu, Munir masih aktif bersuara tentang pemilu, Rancangan Undang-Undang TNI, dan buruh migran. Dia juga sempat melancarkan kecaman terhadap Badan Intelijen Negara yang menuding 20 organisasi non-pemerintah berniat mengganggu stabilitas keamanan menjelang pemilihan umum. Dia pun selalu kritis terhadap kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia pada peristiwa Tanjung Priok 1984 atau di Timor Timur pasca-jajak pendapat 1999 (Berita Utama Majalah Tempo: "Jejak-jejak Kematian Munir" edisi Senin, 29 November 2004: Kisah Suci Memburu Berkas Otopsi)

Ketika pada 1998 Munir menjadi koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), persoalan orang hilang yang ditangani memang menjadi lebih luas dan beragam, termasuk menangani lenyapnya sejumlah orang dalam peristiwa Tanjung Priok, Aceh, dan Timor Timur itu. Nama Munir pun meroket. Wajahnya mulai kerap muncul di televisi (Berita Utama Majalah Tempo: "Siapa Meracuni Munir" edisi Senin, 22 November 2004: Hasrat Sebelum Dia Pergi)

Tak heran, dengan segala sepak terjang dan keberaniannya itu, Munir mendapat begitu banyak penghargaan. Salah satu penghargaan yang disorot Dandhy D. Laksono dalam Kiri Hijau Kanan Merah, video yang dibuatnya tentang perjalanan hidup Munir, adalah ketika Majalah Ummat memilih Munir sebagai Tokoh 1998.

Munir dinobatkan sebagai Tokoh 1998 atau Man of The Year versi Majalah Ummat. Dia waktu itu mengalahkan, antara lain, Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais.

“Sebagai (wakil) pemimpin redaksi waktu itu, saya juga begini … (tangannya menggambarkan hati yang deg-degan), karena Munir ini (yang dipilih)…,” kata Syafi’i Anwar, mantan Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Mingguan Ummat, dalam wawancara di video itu.

Syafi’i menambahkan, dia mendengar dari para wartawannya, pimpinan militer dan Bakin mempertanyakan terpilihnya Munir itu. “Ini apa-apaan Ummat memberi penghargaan buat Munir?" kata Syafi’i menirukan wartawannya.

Selain Majalah Ummat, Munir juga banyak menerima penghargaan lainnya. Seperti dikutip dari Wikipedia, berikut ini antara lain penghargaan-penghargaan itu:

1. Right Livelihood Award 2000, penghargaan pengabdian bidang kemajuan HAM dan kontrol sipil terhadap militer, Swedia, 8 Desember 2000;

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Mandanjeet Singh Prize UNESCO untuk kiprahnya mempromosikan Toleransi dan Anti-Kekerasan, 2000;

3. Salah satu Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru, Majalah Asiaweek, Oktober 1999;

4. Man of The Year versi Majalah Ummat, 1998;

5. Suardi Tasrif Awards dari Aliansi Jurnalis Independen, 1998, atas nama Kontras;

6. Serdadu Awards dari Organisasi Seniman dan Pengamen Jalanan Jakarta, 1998;

7. Yap Thiam Hien Award, 1998; dan

8. Satu dari seratus tokoh Indonesia abad XX, Majalah Forum Keadilan.

GRACE S. GANDHI

Berita Terpopuler:
Wanita Teman Telanjang Pangeran Harry Ditahan

Ribuan Pendukung Hartati Kepung KPK

Cari Donasi demi Tonton Eksekusi Pemerkosa Anaknya

Keputusan Arsenal Jual Van Persie-Song, Disesali

40 Jenis Mobil Akan Dilarang Minum BBM Bersubsidi

Zulkarnaen Minta Sebutan Korupsi Al Quran Direvisi

Sejumlah Tokoh Siapkan Mahfud MD Jadi Capres

Golkar: Naik Turun Bisnis Bakrie Itu Biasa

Tes Mamografi Malah Menyebabkan Kanker

Awas, Anda Bisa Kehilangan Motor di Sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

4 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.


Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

5 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat


Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

12 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

12 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

12 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

13 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

17 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung


Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

21 hari lalu

Kepala Lemdiklat Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto bertemu perwakilan LPDP membahas program S2 untuk polisi.
Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.


Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Anggota Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) yang juga istri aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati berpose saat Aksi Kamisan ke-744 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 September 2022. Teka-teki pembunuhan Munir di atas pesawat Garuda Indonesia pada 7 September 2004 masih belum terungkap sepenuhnya. SANTARA/Sigid Kurniawan
Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.


Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Peringatan 17 tahun Aksi Kamisan di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.