TEMPO.CO, Kupang -- Pemerintah Nusa Tenggara Timur masih membutuhkan sedikitnya 4.000 kolam penampungan air hujan--atau biasa disebut embung--untuk mengatasi masalah kekeringan di daerah itu.
"Kami butuh sekitar 4.000 embung untuk atasi kekeringan di daerah ini," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre Koreh kepada Tempo di Kupang, Jumat, 7 September 2012.
Saat ini, menurut dia, NTT baru memiliki 400 embung yang tersebar di 20 kabupaten dan satu kota. Namun, dari jumlah itu, hanya sekitar 200 embung yang sedang terpakai, sedangkan 200 sisanya dalam kondisi rusak. "Dua ratus embung itu butuh peremajaan karena tidak berfungsi," katanya.
Masalah kekeringan di NTT, kata Andre, merupakan masalah klasik karena hampir setiap tahun masalah ini terjadi. Hal itu disebabkan kebutuhan air masyarakat yang sangat besar, sedangkan ketersediaan air sangat terbatas. "Cadangan air baku di sini terbatas sehingga dibutuhkan embung," katanya.
Pembangunan embung ini, lanjutnya, merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah kekeringan. Terlebih curah hujan di NTT sangat minim, yakni hanya empat bulan dalam setahun. "Kami masih membutuhkan sedikitnya 3.600 embung," katanya.
Namun, pembangunan embung itu, kata Andre, masih terkendala oleh minimnya ketersediaan dana dari APBN maupun APBD. "Pembangunan embung butuh dana yang cukup besar, sedangkan dana yang ada sangat terbatas," katanya.
Sejauh ini, tambahnya, belum ada laporan dari kabupaten/kota tentang bencana kekeringan, kecuali dua kabupaten yang memang paling rawan dilanda kekeringan, yakni Sumba Timur dan Sumba Tengah. "Kami belum dapat laporan tentang bencana kekeringan dari daerah," katanya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT, sebanyak 403 desa di 167 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten/kota mengalami kekeringan yang berimbas pada ancaman rawan pangan. "Ada sekitar 403 desa yang terancam rawan pangan akibat kekeringan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT Alexander Sena.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler:
Utang Bakrie Rp 21,4 triliun dan US$ 5,7 miliar
Dari Solo, Jokowi Sapa Warga Jakarta dengan Skype
Keterangan TerdugaTeroris Ada yang Janggal
Indonesia Miliki Cadangan Minyak Sawit Tersembunyi
Konser di Eropa, Suju Dilempari Kondom
Ribuan Pendukung Hartati Kepung KPK
Ilmuwan Mereka Mimpi Tikus
Demokrat DIY Cari Aktor Penggembos Partai
Tak Ada Brotoseno di Sidang Angie
Ini Dia Perbedaan Cara Melihat Pria Dan Wanita