TEMPO.CO, Jakarta - Jelang sewindu pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib, Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM) beserta sahabat Munir akan menggelar aksi peringatan. Aksi rencananya akan digelar di dua titik.
"Kami akan menggelar aksi di depan Istana Presiden dan Kejaksaan Agung, tepat 7 September nanti," kata Koordinator KASUM, Choirul Anam, saat dihubungi, Senin, 3 September 2012.
Munir meninggal pada 7 September 2004 karena diracuni arsenik saat dalam penerbangan menuju Belanda menumpang pesawat Garuda Indonesia. Pada 2008, pilot Garuda Indonesia, Pollycarpus Budihari Priyanto, dijatuhi vonis 20 tahun penjara oleh Mahkamah Agung. Mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwoprandjono juga sempat menjadi terdakwa, tetapi bebas.
Choirul mengatakan tema besar yang akan diusung dalam aksi tersebut adalah mengenang kembali Munir dan menjadikannya sebagai tokoh inspirasi masyarakat. "Terutama tokoh inspirasi dalam memperjuangkan rasa aman," ujarnya.
KASUM dan para sahabat Munir yang terdiri dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat pegiat HAM berharap aksi tersebut dapat mengingatkan Presiden SBY akan janjinya untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan Munir. "Desakan utama kami terutama agar Presiden memerintahkan Jaksa Agung untuk melakukan peninjauan kembali atas putusan Muchdi," ujarnya.
Munir, pria kelahiran Malang, 8 Desember 1965, ini merupakan pendiri dan koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras). Pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini aktif memperjuangkan HAM. Ia terakhir menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
AYU PRIMA SANDI
Berita Populer:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang
83 Persen Melawan 17 Persen, Jokowi Yakin Menang
Kang Jalal pun Diancam Mati
Kisah Kang Jalal Soal Syiah di Indonesia(Bagian 2)
Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN
Cerita Jalaluddin Rakhmat Soal Syiah Indonesia (Bagian I)