Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pedagang di Tangkuban Parahu Turun Gunung  

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Pedagang memajang dagangannya di kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (8/7). Petugas mencatat sekitar 7.000 kendaraan per hari memasuki obyek wisata ini selama sepekan libur anak sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Pedagang memajang dagangannya di kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (8/7). Petugas mencatat sekitar 7.000 kendaraan per hari memasuki obyek wisata ini selama sepekan libur anak sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Lembang - Ratusan pedagang Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu meninggalkan tempat mangkal mereka di sekitar Kawah Ratu, salah satu kawah besar yang juga pusat aktivitas wisata gunung itu, sejak Ahad malam, 2 September 2012. Hal itu menyusul pengumuman meningkatnya kembali aktivitas vulkanik gunung itu sejak penetapan status waspada lebih dari sepekan lalu.

Lepas tengah hari, Senin, 3 September 2012 ini, puncak Tangkuban sudah dinyatakan terlarang bagi pedagang maupun wisatawan. Sebagian pedagang dari Kawah Ratu tampak menjajakan jualan mereka di sekitar akses masuk taman wisata, atau sekitar 5 kilometer dari kawah.

Adapun sejumlah wisatawan bermobil dan bersepeda motor dari berbagai daerah terpaksa balik setelah diberi tahu petugas bahwa gunung itu tak boleh dikunjungi.

Salah seorang pedagang, Bais, 33 tahun, warga Desa Cikole, yang menjual tas dan topi boneka, mengatakan, dia memilih berjualan di mulut pintu masuk Tangkuban lantaran dilarang mendatangi jongkonya di Kawah Ratu.

"Tadi pagi saya sempat ke atas, tapi hanya boleh mengambil barang saja dari jongko terus disuruh turun lagi karena khawatir ada gas beracun," katanya kepada Tempo, sekitar 100 meter di depan loket penjualan tiket Tangkuban.

Dia belum tahu hingga kapan dia dilarang berdagang di Kawah Ratu. "Saya tunggu perkembangan sajalah," ujar pedagang yang mengaku beromzet Rp 200-300 ribu per hari ini.

Di bagian dalam, sebuah mobil bak terbuka warna putih milik PT Graha Rani Putra Persada tampak terparkir menutup setengah jalan bagian dalam, sekitar 100 meter dari loket tiket. Sejumlah petugas dari PT Graha, wartawan, dan petugas lainnya memilih berkumpul di kantor Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu, sekitar 200 meter dari loket.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Tangkuban, Johan Kusuma, menjelaskan, status Tangkuban masih level II atau waspada. Namun, kata dia, mulai pukul 18.48 kemarin, tremor vulkanik meningkat hingga setidaknya pukul 23.43.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Durasinya lima jam, amplitudonya 5 sampai 20 milimeter. Ini lebih lama dari durasi waktu pertama meningkat jadi waspada dulu (Kamis, 23 Agustus 2012)," kata dia di kantornya.

Sekitar pukul 19.00, tim Pos Pengamatan langsung melakukan pemantauan ke sekitar Kawah Ratu. Tim, kata Johan, melihat asap sulfatara dari Kawah Ratu membumbung hingga sekitar 400 meter. "Pada pukul 21.00, tremor semakin menguat sampai tengah malam. Lalu, mulai pukul 00.00 sampai 06.00 tadi, terjadi tiga kali gempa vulkanik dangkal," katanya. "Evaluasi masih akan dilakukan."

Terkait peningkatan aktivitas vulkanik ini, tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi lalu berkoordiansi dengan aparat, PT Graha, dan pedagang agar puncak gunung di sekitar kawah dikosongkan. "Mulai sekitar pukul 21.00, sebagaian pedagang dan lainnya mulai turun, dan sebelum tengah malam, semua sudah ada di bawah dalam posisi aman," katanya.

Direktur Utama PT Graha, Putra Kaban, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi demi memantau perkembangan Tangkuban. Begitu pun dengan para pedagang yang, menurut catatan dia, ada sekitar 600-an pedagang yang sehari-hari mangkal di Kawah Ratu.

"Sebetulnya kami belum menutup resmi, tapi kami larang dulu pedagang dan pengunjung untuk keamanan sambil tunggu perkembangan," katanya.

ERICK P. HARDI

Berita Terpopuler:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang

Wanita Ini Bercumbu dengan Pangeran Harry di Vegas

83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang

Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia

Megawati: Jadi Manusia Mbok Punya Moral dan Etika

Kang Jalal pun Diancam Mati

Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?

Wifi Gratis Sudah Aktif di Jakarta

Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?


Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Perubahan aktivitas Gunung Kelud yang teramati di danau kawahnya. PVMBG juga merekam perubahan itu dalam data seismik. Foto : Twitter
Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.


Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Warga menaiki sampan darurat saat banjir menggenangi Dusun Manisrenggo, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat, 5 Februari 2021. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Konto dan Gude tersebut mengakibatkan tujuh Dusun di empat Desa Kecamatan Bandar Kedungmulyo tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.


Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Para peserta wisata Bandung Offroad menunggu giliran melewati jalur menanjak, untuk menuju pos istirahat dan trek penyesalan Sukawana - Cikole. TEMPO /DWI RENJANI
Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.


Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri berada di kaki Gunung Kelud, Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar ini, menyediakan ratusan jenis anggrek dan kunjungan kebun yang luar biasa. TEMPO/Hari Tri Warsono
Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.


Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Wisatawan berada di puncak perbukitan kawasan obyek wisata Gunung Kelud,   Kediri, Jawa Timur, 21 September 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.


Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Dua wisatawan menyaksikan sisa letusan di kawasan Gunung Kelud yang gersang pada 16 Maret 2014. Gunung Kelud meletus pada 13 Febuari 2014. Arief Priyono/LightRocket via Getty Images
Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.


Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Wisatawan berada di puncak perbukitan kawasan obyek wisata Gunung Kelud,   Kediri, Jawa Timur, 21 September 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.


Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Warga mengamati sumur yang baru saja ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, 27 April 2017. Sedikitnya 61 unit sumur warga yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Nanas, Dorok, dan Jambean ambles dan belum diketahui pasti penyebabnya. ANTARA/Prasetia Fauzani
Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.


Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Warga mengamati sumur yang baru saja ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, 27 April 2017. Sedikitnya 61 unit sumur warga yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Nanas, Dorok, dan Jambean ambles dan belum diketahui pasti penyebabnya. ANTARA/Prasetia Fauzani
Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.