TEMPO.CO, Bandung - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan menaikkan tunjangan fungsional bagi para peneliti di Indonesia. "Berita baiknya, sudah siap saya tanda tangani. Jadi, mudah-mudahan minggu ini sudah bisa saya teken, " kata SBY saat berpidato pada acara puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis, 30 Agustus 2012.
SBY juga mengatakan bahwa dia mengharapkan pada bulan September nanti para peneliti sudah mendapatkan kesejahteraan yang lebih tinggi. Menurut SBY, biasanya yang bekerja diam-diam, seperti peneliti, itu suka dilupakan. "Oleh karena itu, pahalanya tinggi kalau para peneliti dipikirkan dan ditingkatkan kesejahteraannya," kata dia.
Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta kepada Tempo mengatakan ia sudah lama mendengar laporan tentang tunjangan para peneliti yang sudah lama tak naik. Jumlah peneliti di Indonesia kini ada 7.603 orang. "Besaran kenaikan tunjangan peneliti berdasarkan tingkatannya," ujarnya.
Peneliti utama yang berjumlah 977 orang, akan mendapat tunjangan fungsional sebesar Rp 3,25 juta. Peneliti madya sebanyak 2562 orang bakal menerima tunjangan Rp 2,5 juta. Sedangkan 2.064 peneliti muda masing-masing sebesar Rp 1,2 juta. Para peneliti itu diantaranya bekerja di BPPT, LIPI, Batan, dan Kementerian Riset dan Teknologi.
Salah seorang peneliti dari LIPI, Abdul Hapid, mengatakan besaran tunjangan fungsional yang baru itu sekitar dua hingga tiga kali lipat dari tunjangan yang diterima peneliti sekarang. "Senang, tapi dibayarnya mungkin beberapa bulan kemudian," ujar Kepala Bidang Peralatan Transportasi LIPI itu di Bandung.
ANWAR SISWADI
Lihat Terpopuler
Kelompok Jhon Kei dan Hercules Bentrok Soal Lahan
Mirwan: Saya Tak Ada Transaksi dengan Tina Talisa
LIPI: ''Jurnal Inul'' Adalah Bentuk Pelecehan
Osama Sudah Tewas Saat Navy SEAL Serbu Kamarnya
Wawancara Tina Talisa: Seperti Tsunami Bagi Saya
Kang Jalal Bagikan Al-Quran yang Dibaca Kaum Syiah
Diadukan ke Polisi Gara-gara Berisik Saat Bercinta
Pengamat Kritik SBY Tegur Anak
Giliran Jokowi Dilaporkan ke Panwas
Politikus Demokrat Kesandung Dugaan Korupsi