TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar, Yorris Raweyai, mengakui partainya saat ini belum siap menghadapi pemilu 2014. Menurut dia, salah satu masalah yang dihadapi oleh Golkar adalah soliditas internal yang masih bermasalah. Karena itu, menurut Yorris, Golkar harus menggelar Rapat Pimpinan Nasional pada Oktober 2012 depan.
"Ada dinamika di dalam Golkar. Tapi saya yakin Golkar adalah partai yang mampu mengelola perbedaan dalam sebuah persatuan," kata Yorris kepada Tempo, Ahad, 26 Agustus 2012.
Salah satu indikasi tak solidnya Golkar tampak dari pergantian Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mekeng, awal Agustus lalu. Yoris mengaku rekannya sebenarnya tidak terima dicopot begitu saja dari kursi penting itu. "Mekeng sempat cerita dia diperlakukan seperti teroris,” kata Yorris.
Menurut Yorris, gejolak di internal partainya tak lepas dari tindakan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang menetapkan dirinya sendiri sebagai calon presiden, tanpa konvensi. “Selain itu, konsolidasi juga tidak jelas,” katanya. Setiap pengurus Golkar, menurut Yorris, belum tahu strategi pemenangan partai pada 2014 di setiap daerah pemilihan. “Panduan tugasnya belum ada,” kata Yorris.
Karena itu, Yorris meminta DPP Golkar tetap mengadakan Rapimnas pada Oktober 2012 nanti. Tujuannya, kata dia, untuk mengevaluasi kepengurusan Aburizal Bakrie yang sudah berjalan 2 tahun ini. “Partai Golkar ini bukan milik segelintir orang, ini partai terbuka,” katanya.
Sumber kekhawatiran para kader, kata Yorris, adalah penentuan daftar calon legislator yang harus disetorkan ke Komisi Pemilihan Umum pada Maret 2013 depan. Sampai saat ini, tidak jelas bagaimana DPP akan menentukan siapa saja yang bisa menjadi caleg Golkar. “Padahal, akhir tahun ini, sudah mulai harus ada pemilihan caleg,” katanya.
FEBRIYAN
Berita Terpopuler:
Yang Terjadi di Kamar Itu Saat Harry Difoto Bugil
Ahok: Hebat kan, Saya Jadi Koboi
Ribuan Orang Padati Halal Bihalal Jokowi-Ahok
Artis-artis Ini Dukung Jokowi-Ahok
Hashim : Jokowi-Basuki akan Bantu Prabowo di 2014
Rp 9,5 M Tak Cukup Buat Harry Tampil Bugil
Quraish Shihab, Si Pengubah Dunia
Jokowi Mengaku Tak Gentar Hadapi "Gajah"
Sosial Media di Mata Jokowi
Kalla: Isu SARA Pilkada DKI Bahayakan Bangsa