TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengukuhkan 66 pelajar sebagai pasukan pengibar bendera pusaka yang akan bertugas pada peringatan HUT Kemerdekaan Ri ke-67, Jumat 17 Agustus 2012. Upacara pengukuhan dilakukan di Istana Negara, Selasa 14 Agustus 2012.
Berbadan tegap, mengenakan pakaian sipil lengkap, 66 orang remaja menampilkan rona wajah bahagia. Walau dalam upacara pengukuhan resmi di dalam Istana Negara, beberapa di antara mereka tampak tersenyum, tak kuasa menutupi rasa bangga terpilih menjadi pasukan pengibar bendera pusaka.
Dipimpin oleh Devi Ayu Rahmawati, perwakilan dari Kepulauan Riau, mereka menyatakan kesediaannya dikukuhkan sebagai paskibra. "Siap, bersedia," ujar mereka lantang menyatakan kesediaannya, di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bertindak sebagai pembina upacara pengukuhan, Selasa 14 Agustus 2012.
Suara lantang pun kembali diperdengarkan saat mereka menyatakan Ikrar Putra Indonesia. "Kami putra-putri Indonesia bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.”
Dalam wejangannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan harapan agar para paskibra yang rata-rata masih kelas 2 SMA ini agar bisa menjadi pelopor bagi teman-temannya sesama generasi muda. "Saya berharap benar-benar menjadi pelopor bagi persatuan Indonesia, persatuan bangsa, sekarang kalian merasa dekat dan kompak, pertahankan," kata dia.
Sebagai warga negara, Yudhoyono mengingatkan, setiap pasukan pengibar bendera harus menjadi satu bangsa. "Lakukan dengan aktif sebagai warga bangsa, mencegah konflik dan kekerasan antara kita semua," kata dia.
Sementara itu, beberapa hari terakhir Istana mulai berbenah. Parkiran Istana Negara yang biasanya lowong sudah dihiasi aneka tenda berlapiskan kain berwarna putih. Panggung dan aneka dekorasi bertemakan Sumatera sudah berdiri tegak di Istana selama beberapa hari ini. Halaman antara Istana Negara dan Kantor Presiden tampak meriah dihiasi ornamen tinggi menyerupai rumah gadang berhiaskan pergola.
ARYANI KRISTANTI