TEMPO.CO, Jakarta -- Terdakwa kasus pembunuhan terhadap bos PT Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono alias Ayung, ditambahkan pasal yang menjeratnya. Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Toni Harmanto, jaksa menambahkan John Kei terkena Pasal 351 tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Seseorang Meninggal Dunia.
"Dari petunjuk jaksa, ditambah pasal 351 tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Seseorang Meninggal Dunia," kata Toni saat ditemui di kantornya, Jumat, 3 Agustus 2012.
Toni menjelaskan, awalnya penyidik menerapkan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana terhadap John Kei, dengan ancaman hukuman 12-20 tahun penjara. Namun, karena adanya pengembalian berkas sebanyak lima kali antara Kejaksaan Tinggi dan penyidik Kriminal Umum Polda Metro Jaya, "Akhirnya penerapan pasal berubah," ujarnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya penerapan pasal tambahan dari pihak Kejaksaan, tidak akan melemahkan hukuman bagi John Kei. "Penyidik berharap pada keyakinan hakim. Yah, kami harap hakim bertindak adil karena kami dari penyidik telah berupaya semaksimal mungkin."
Tidak hanya John Kei, berkas perkara lima tersangka lainnya yang merupakan anak buah John Kei, yakni Ancola Kei, Tuce Kei, Dani Res, Kupra, dan Chandra Kei, juga sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan telah memasuki beberapa kali persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sementara berkas perkara John Kei, Muklis, dan Yoseph Hungan tinggal menunggu waktu persidangan.
Polisi menduga John Kei, yang merupakan teman dekat Ayung, ini menginstruksikan pembunuhan itu kepada anak buahnya di kamar Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Ayung pun tewas akibat pendarahan hebat dari luka tusuk di bagian perut, pinggang, dan leher.
AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler:
Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA
Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK
Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun
Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan
Ahok Yakin Foke Tidak Embuskan Isu SARA
Buat Apa Bonus yang Didapat Triyatno?
Status Tersangka Djoko Susilo Tidak Sah
Rhoma Irama Terancam Penjara 3 Bulan
Jokowi-Ahok ''Dekat'' dengan Rhoma Irama