TEMPO.CO, Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengingatkan warga di perbatasan Indonesia dan Distik Oecusse, Timor Leste, untuk menahan diri. Dia juga meminta agar batas wilayah yang masih terlibat sengketa itu dikosongkan saja.
“Semua pihak perlu menahan diri. Kalau memang ada wilayah yang masih disengketakan, sebaiknya dikosongkan sesuai kesepakatan. Wilayah sengketa adalah zona netral,” kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya di Kupang, Kamis, 2 Agustus 2012.
Pertemuan Gubernur NTT dan Pangdam IX Udayana yang berlangsung tertutup di ruang VIP Bandara El Tari Kupang itu membahas pertikaian antarwarga Ambenu, Distrik Oecusi, Timor Leste, dengan warga Desa Haumeni Ana, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Kedua warga di perbatasan Indonesia dan Timor Leste itu sempat bentrok, setelah pemerintah Timor Leste kembali melakukan aktivitas pembangunan kantor Imigrasi di wilayah zona bebas yang masih disengketakan di Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Naiulat, Timor Tengah Utara.
Menurut Frans, aparat TNI dan otoritas keamanan Timor Leste sudah melakukan koordinasi untuk menghindari konflik yang melibatkan warga di wilayah perbatasan kedua negara.
Pangdam, kata Frans, sudah berkunjung ke lokasi sengketa dan telah melakukan pertemuan dengan beberapa pihak guna mencegah adanya provokasi massa yang akan memperkeruh suasana damai di perbatasan. "Pangdam sudah ke sana (lokasi sengkata) dan minta warga untuk tahan diri," katanya.
Warga Indonesia dan Timor Leste di daerah perbatasan, Selasa petang, 31 Juli 2012, sempat bentrok setelah Timor Leste memaksa untuk membangun kantor Imigrasi di wilayah zona bebas. Warga dua negara sempat terlibat saling lempar batu. Namun tidak ada korban jiwa dalam pertikaian itu.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler:
Lika-liku Kasus Simulator SIM Versi Polisi (IV)
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton
Jimly: Jangan Pilih Gubernur DKI karena Agama
Perselingkuhan, Pejabat Semarang Pukul Wartawan
Polisi Langgar Wewenang KPK
"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika
Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka
Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan
Dituntut 20 Tahun, Supir Xenia Maut Menangis
Partai Islam Tak Laku di 2014?