Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Bersalin Rawan Penculikan Anak  

image-gnews
Sxc.hu
Sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak menyatakan modus operandi kasus anak hilang dari tempat bersalin umumnya dilakukan orang terdekat. "Atau paling tidak telah mengenal korban atau keluarganya," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, dalam konferensi pers di kantornya Senin, 23 Juli 2012.

Modus operandi kasus anak hilang yang ditangani lembaganya, kata Arist, dilakukan dengan cara mendekati korban dan mengaku sebagai tenaga medis rumah bersalin. Setelah keluarga tidak menaruh curiga, sindikat penculikan bayi kemudian membawa lari bayi yang diincar.

Arist menjelaskan mudahnya para pelaku menculik anak karena sindikat penculikan bayi berbasis di rumah bersalin seperti rumah sakit, klinik bersalin, dan puskesmas. Sindikat itu melibatkan dan memanfaatkan tenaga kesehatan seperti suster, bidan, koas, bahkan petugas kebersihan dan petugas medis magang sebagai eksekutor atau informan.

Pelaku memanfaatkan kelengahan keluarga korban yang menyangka mereka petugas medis biasa. Setelah keluarga korban yakin, sindikat penculik bayi kemudian bergerak cepat dan tepat. Ia menjelaskan sering kali pelaku memanfaatkan kelengahan dan kesibukan para petugas kesehatan lainnya maupun memanfaatkan lemahnya sistem keamanan rumah bersalin.

"Sasaran para pelaku penculik bayi di rumah bersalin adalah bayi yang berusia lima hari ke bawah," kata Arist. Pemilihan umur tersebut untuk mempermudah pengalihan identitas bayi, baik akta lahir maupun surat kenal lahir.

Arist mengatakan, dari pengalaman empirik Komnas PA, tujuan penculikan anak-anak di bawah satu tahun adalah untuk tujuan adopsi ilegal, baik untuk permintaan dalam negeri mapun permintaan lintas negara. Fakta yang terungkap, kata Arist, adopter bayi-bayi yang diculik itu memberikan imbalan kepada pelaku penculikan dengan kisaran Rp 5-10 juta per bayi sebagai pengganti biaya persalinan dan perawatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Data kami juga menunjukkan anak-anak yang diculik juga bertujuan untuk eksploitasi seksual dan eksploitasi ekonomi bagi anak-anak yang diculik dengan umur 12 tahun," kata Arist. Mereka dipekerjakan di jalanan maupun di tempat-tempat prostitusi.

Sepanjang Januari-Juli 2012, Komnas PA menerima pengaduan 39 kasus anak hilang. Sebanyak 15 di antaranya, hilang di rumah bersalin. Selain itu, data Komnas PA juga menunjukkan lokasi penculikan anak biasanya juga di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat berman anak.

RAFIKA AULIA

Berita Populer:
Pelaku Teror Batman Terancam Hukuman Mati
Terancam Digusur, Ini Kata Murid Sekolah Kartini
Fast Food Picu Penyakit Jantung di Asia
Brotoseno dan Angie kembali Pamer Kemesraan
Inilah Lagu Ariel dan Peterpan yang Meledak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

17 jam lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.


Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

22 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

38 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

46 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

49 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

49 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

58 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

58 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

58 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.