TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufiq Kiemas mengatakan pemilihan presiden pada 2014 mendatang tetap akan didominasi dua tokoh sentral. Mereka adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Taufiq, kedua tokoh ini masih memiliki legitimasi dan dukungan kuat dari masyarakat. Karena itu, siapa pun calon presiden yang akan maju, jika ingin maju, harus dapat restu dari dua pemimpin ini.
"Kalau tidak, mereka tak bakal mampu. Faktor yang paling kuat tetap Mega dan SBY," kata Taufiq di kompleks Parlemen Senayan, Senin, 23 Juli 2012.
Menurut Taufiq, meski sudah ada beberapa partai yang menjagokan calon presiden, tidak akan berhasil hingga 2014. Beberapa partai yang mulai mengusung calon, seperti Partai Persatuan Pembangunan dan Nasional Demokrat yang menjagokan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Partai Golkar yang menjagokan Ketua Umum Aburizal Bakrie, dan Partai Gerindra yang menjagokan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto.
Taufiq menyarankan agar Megawati dan Yudhoyono segera menentukan pilihan untuk mengusung calon presiden. Menurut dia, waktu dua tahun menjelang pilpres sudah tepat dan cocok untuk memunculkan nama calon.
Hanya, suami Megawati ini mengaku tidak bisa memaksa istrinya untuk segera menetapkan calon. "Saya harap saja cepat," kata dia.
Di internal PDIP, hingga kini belum ada nama calon presiden yang muncul. Sejumlah lembaga survei masih menempatkan Megawati sebagai calon terkuat dari partai berlambang banteng ini. Namun Taufiq berkali-kali menolak pencalonan Mega.
Ketua MPR ini terus berharap agar PDIP memunculkan tokoh muda sebagai calon presiden. Namun dia juga menolak jika putrinya, Puan Maharani, turut dicalonkan sebagai capres. "Belumlah," kata dia. Yang paling penting, kata Taufiq, calon presiden yang diusulkan nanti menjunjung empat pilar bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, negara kesatuan RI, dan Bhineka Tunggal Ika.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terpopuler lainnya:
Ini Isi Percakapan Hartati Murdaya dan Bupati Buol
Inilah Alasan Mengapa Pria Tertidur Pasca-Seks
Jokowi Tak Mau Didikte Partai Pengusungnya
3 Juta Lelaki Indonesia Kunjungi Pelacur
Korban Penembakan Batman Lamar Kekasih Di RS