TEMPO.CO, Purwokerto - Seperti halnya Muhamadiyah, penganut Alif Rebo Wage, atau Aboge, sudah menetapkan tanggal hari pertama puasa pada Sabtu Manis penanggalan Jawa, atau pada 21 Juli 2012, akhir pekan ini.
“Menghitungnya mulai dari kapan Lebarannya, terus ditarik 30 hari ke belakang. Itulah bulan puasa,” kata Sumitro, juru bicara Trah Bonokeling, Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Selasa (17/7).
Sepekan lalu, kata dia, sekitar 2.000 pengikut Bonokeling sudah melakukan upacara unggah-unggahan, atau nyadran, untuk menyambut datangnya bulan puasa. Upacara itu diikuti seluruh anggota trah dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Mereka datang dengan cara jalan kaki.
Ia menyebutkan, sejak jaman dulu, pengikut Aboge menggunakan penanggalan Jawa. Biasanya, kata dia, Aboge mulai berpuasa setelah puasa yang dijalani Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. “Selalu beriringan seperti itu, jadi tak perlu diributkan lagi,” katanya.
Pengikut Islam Kejawen ini, kata Sumitro, selalu menghormati warga masyarakat lain yang memulai puasa pada Kamis atau Jumat besok. Ia berharap, polemik kapan puasa akan dimulai diakhiri sekarang juga.
Susanto, pengikut Aboge di Desa Cibangkong Kecamatan Pekuncen Banyumas juga menyebutka hal yang sama. “Sesuai dengan penanggalan Jawa, kami akan puasa mulai tanggal 21 Juli,” katanya.
Santibi, 67 tahun, sesepuh Aboge mengatakan, berdasarkan penanggalan Jawa, tahun ini merupakan tahun wawu. “Kalau satu hijriah atau tahun baru Jawa jatuh pada pasaran Senin Kliwon, maka Lebaran akan jatuh pada Senin Manis, 20 Agustus,” katanya.
Dalam penanggalan Jawa, terdapat delapan kurun waktu atau satu windu. Satu windu terdiri tahun Alif, Ha, Jim, Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.
Penanggalan Aboge mulai dipakai abad ke-14, oleh para wali. Penanggalan tersebut kemudian disebarluaskan Ulama Raden Rasid Sayid Kuning dari Pajang.
ARIS ANDRIANTO