TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengimbau warga Muhammadiyah tetap berpegang teguh kepada hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah terhadap kemungkinan terjadinya perbedaan penetapan 1 Ramadan 1433 Hijriyah antara Muhammadiyah dengan organisasi keagamaan Islam lainnya.
Imbauan itu disampaikan Din Syamsudin dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2012 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1433 Hijriyah serta Imbauan Menyambut Ramadhan 1433 H.
Muhammadiyah, menurut Din, dapat memahami, menghargai, dan menghormati adanya perbedaan. “Muhammadiyah juga menjunjung tinggi keutuhan, kemaslahatan, ukhuwah, dan toleransi sesuai dengan keyakinan masing-masing,” ujarnya.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadan atau hari pertama puasa jatuh pada 20 Juli 2012.
Dalam maklumat disebutkan, berdasarkan hasil hisab, PP Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadan 1433 H jatuh pada hari Jumat Kliwon atau 20 Juli 2012 Masehi.
Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H jatuh pada hari Ahad Kliwon, 19 Agustus 2012 M.
Tanggal 1 Dzulhijjah 1433 H jatuh pada hari Rabu Wage, 17 Oktober 2012 M, Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1433 H) jatuh pada hari Kamis Pahing, 25 Oktober 2012 M dan Idul Adha (10 Dzulhijjah 1433 H) pada hari Jumat Pon, 26 Oktober 2012 Masehi.
Seperti diberitakan sebelumnya, penentuan awal hari puasa Ramadan 1433 Hijriyah di Indonesia antara organisasi keagamaan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) bias jadi kemungkinan akan berbeda.
Koordinator Pendidikan dan Pelatihan Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Izzuddin menyataka,n perbedaan penentuan awal Ramadan itu disebabkan karena adanya perbedaan dalam pendekatan cara penentuan tanggal. Ormas NU kemungkinan besar melakukan puasa sehari setelah Muhammadiyah atau tanggal 21 Juli 2012.
Sedangkan pemerintah baru akan menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadan pada 19 Juli.
GRACE S GANDHI
Berita Terkait:
Muhammadiyah Mulai Puasa Tanggal 20 Juli
Pemerintah Akan Pertemukan NU dan Muhammadiyah
Awal Ramadan Muhammadiyah dan NU Berbeda
Tanwir Muhammadiyah Tegaskan Kriteria Pemimpin
Tanwir Muhammadiyah Bahas Kriteria Pemimpin Nasional
Din Syamsuddin Ogah Dicalonkan Jadi Presiden