TEMPO.CO , Jakarta:- PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) siap melaporkan hasil temuan korupsi di lingkup internalnya ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara. "Jika Kementerian meminta, segera akan kami serahkan," kata Direktur Utama Rudy Setyopurnomo, akhir pekan lalu.
Dia mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Badan Pemeriksa Keuangan, serta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membersihkan Merpati dari korupsi.
Rudy menuturkan, tingkat korupsi di Merpati sudah akut. Sebab, 12 dari 20 divisi diduga melakukan korupsi. Tindakan korupsi itu berupa kebocoran penjualan tiket, penjualan avtur ilegal, sampai permainan pada bagian kargo dan bagasi. Akibatnya, kerugian ini tak hanya menyangkut nominal, tapi juga soal mental pegawai.
Dia mengaku sudah memecat 10 orang yang terlibat dalam dugaan korupsi. Sebagian dari oknum tersebut sudah diserahkan kepada polisi. Namun Rudy menolak menyebutkan nama dan jabatan orang yang diberhentikan.
Untuk membersihkan Merpati dari korupsi, dia membutuhkan waktu dua-tiga bulan pada area yang bermasalah. Rudy menyatakan tak tertutup kemungkinan dalam jangka waktu itu bakal ada beberapa nama yang akan diberhentikan dan dipidana.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Mahmuddin Yasin mengatakan pihaknya akan sesegera mungkin meminta laporan penyelidikan dari Merpati. Kementerian akan mempelajari, kemudian menginvestigasi masalah di Merpati. "Baru setelah itu kami turun untuk mengaudit," ujarnya.
Yasin mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi setelah direksi perusahaan pelat merah itu menggelar penyelidikan internal. Selama ini isu korupsi itu masih dalam dugaan dan perlu dibuktikan.
Namun Mantan Direktur Utama Merpati, Sardjono Jhony Tjokrokusumo, ragu terhadap tindakan penggantinya. Sebab, semua yang dikatakan Rudy sudah dikerjakan saat dia menjabat. “Yang menemukan semua kasus itu saya," ujarnya kepada Tempo, kemarin.
Jika dua sampai tiga bulan ke depan Rudy bisa menyelesaikan kasus korupsi di Merpati, Jhony malah bersyukur. Namun terlalu dini untuk menilai Rudy telah berhasil memimpin Merpati. "Kalau dia berhasil, berarti kan enggak malu-maluin
Mengenai divisi apa saja yang melakukan korupsi, Jhony menolak menyebutkannya. Dia meminta Rudy dapat menyebutkannya secara gamblang ke publik. "Saya tak bisa menyebut divisi apa saja dan menyebut korupsi di Merpati sampai 60 persen,” kata dia.
SUTJI DECILYA | SUNDARI