TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum pesawat Sukhoi Superjet 100 resmi dinyatakan hilang, 9 Mei 2012, pemandu Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta sempat tak sadar akan keberadaan kapal itu. Sekitar 24 menit lenyap dari pendeteksi radar, pemandu tak menyadarinya. Ketika pemandu sadar, dia langsung memanggil Sukhoi tiga kali. Tapi tak ada sahutan.
Kenapa pemandu tak sadar Sukhoi hilang setelah kontak terakhir dengan ATC? Kata Pelaksana Harian General Manager Senior Air Traffic Services Bandar Udara Soekarno-Hatta, Mulya Abdi, pemandu akan memberi waktu ke pesawat ketika sudah berada di area latihan, Atang Sendjaja.
"Kami serahkan pilot bermanuver," kata Mulya kepada Tempo, Kamis, 14 Juni 2012. "Jangankan 20 menit, tiga setengah jam pun dia aman karena avturnya cukup untuk empat jam."
Dalam penerbangan uji coba atau joy flight itu, pilot Aleksandr Yablontsev melayang dengan instrumen flight rules atau sepenuhnya dipandu petugas ATC. Tapi, kata Mulya, dalam penerbangan apa pun, kendali ada di tangan pilot. Apalagi ruang kokpit penuh peralatan canggih, sehingga pilot tahu apa yang ada di sekeliling pesawat.
"Dia bisa menginformasikan ke pemandu untuk izin atau minta pertimbangan, pemandu bisa menyetujui atau menolaknya," ujarnya.
Mengenai pertemuan dadakan yang digelar beberapa jam setelah Sukhoi dinyatakan resmi hilang, Vice President Air Traffic Services PT Angkasa Pura II, Sutrisno Jaya Putra, mengatakan itu adalah rapat evaluasi. Dalam majelis itu, pejabat ATC mengecek siapa yang bertugas mengontrol, siapa asistennya, dan bagaimana kejadiannya.
"Itu bukan rapat untuk merekayasa data. Kalau kami tutupi, pada akhirnya akan terbuka juga," kata Sutrisno.
CORNILA DESYANA | MAJALAH TEMPO
Berita Terkait
Sukhoi Hilang Kontak di Ketinggian 6.000 Kaki
Sukhoi Superjet-100 Hilang Sekitar Gunung Salak
Sukhoi yang Hilang Kontak untuk Perkenalan Pesawat Baru
8 Penumpang Sukhoi Warga Rusia
Sukhoi L100 Hilang dari Radar Masih Dicari