TEMPO.CO , Jakarta: Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI menyita aset teroris jaringan Solo bernilai Rp 5,937 miliar. Aset tersebut tersebar di sejumlah alamat di Medan. Densus juga mencokok Rizky Gunawan, salah satu pentolan jaringan ini. ”Dia ditangkap pada 3 Mei lalu di Gambir,” kata juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Boy Rafli, kemarin.
Peran tersangka Rizky, menurut Boy, sebagai pencari dana untuk kegiatan operasional di Solo dan pelatihan militer di Poso. Cara Rizky menghimpun aset adalah dengan meretas situs multi-level marketing (MLM). Hasilnya, sebagian dia gunakan untuk membiayai aksi bom bunuh diri di Gereja Kepunton, Solo, dan pembelian aset di Medan. ”Dia tercatat memberikan bantuan sebesar Rp 667 juta untuk pelatihan militer di Poso,” Boy mengungkapkan.
Aset di Medan meliputi rumah toko tiga lantai di Azam Square, rumah toko di Jalan Jenderal Sudirman, satu unit rumah di Jalan Karya Kasih, dan sebuah unit rumah di Jalan Ekawarni. Polisi juga mengamankan beberapa mobil, seperti Daihatsu, Toyota Avanza, Mitsubishi, serta sedikitnya enam sepeda motor dari berbagai merek. ”Peralatan elektronik senilai Rp 36 juta juga kami sita,” kata Boy.
Boy melanjutkan, model penggalangan dana kelompok Rizky berbeda dengan jaringan teroris lain, yang mengedepankan pencurian dan kekerasan. Rizky sendiri memiliki latar belakang ilmu teknologi informasi dan akuntansi komputer. Modal tersebut dia gunakan untuk mengembangkan bisnis investasi berbasis online untuk jaringan teroris.
Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Brigadir Jenderal Petrus R. Golose, menambahkan, operasi terhadap jaringan ini belum selesai. ”Pengejaran dan penyitaan aset terus berjalan,” katanya saat ditemui di Markas Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Sukoharjo, Kamis lalu.
Menurut Golose, tersangka teroris yang dibekuk bersama Rizky sebanyak lima orang. Penangkapan mereka berlangsung di Bandung, Solo, dan Jawa Timur. ”Di antaranya ada yang menguasai teknologi informasi dan salah satunya seorang perempuan,” dia mengungkapkan. Perempuan itu, katanya, merupakan istri salah satu tokoh Al-Qaidah di Afganistan. Adapun jaringan wilayah yang dikuasai Rizky meliputi Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi.
FRANSISCO ROSARIANS | AHMAD RAFIQ